wartaperaeng - Sebuah kelompok pemantau telah melaporkan lonjakan ancaman terhadap Muslim dan masjid setelah pemenggalan mengerikan seorang wanita tua di utara London Kamis (Sep 4, 2014).

Detektif pada hari Jumat mencoba untuk mencari tahu apa alasan dibalik tindakan Nicholas Salvador, 25, untuk memenggal kepala wanita diduga 82 tahun yang bernama Palmira Silva di kebun punggungnya di Edmonton, sebuah kelompok pemantau terhadap Muslim Inggris mengatakan mereka melihat peningkatan laporan ancaman hanya beberapa jam setelah berita insiden itu pecah.

Fiyaz Mughal, direktur Tell Mama, mengatakan insiden yang dilaporkan termasuk ancaman media sosial serta ancaman di jalanan Wales dan selatan London ke wanita yang mengenakan jilbab, surat kabar The Guardian melaporkan.

Mughal mengatakan apa yang menjadi perhatian khusus adalah bahwa ancaman sekarang bergeser ke penamaan target spesifik, di antaranya masjid.

"Mereka tidak mengatakan 'kita membenci Anda' atau 'kita benci Muslim', tapi [membuat] ancaman aktual serangan terhadap Muslim dan masjid", kata Mughal dikutip The Guardian.

"Asumsinya adalah bahwa 'pemenggalan sama dengan Muslim', sebuah persamaan bagi sebagian orang yang merupakan respon otomatis", tambahnya.

Mughal mengatakan bahwa selama dua minggu organisasinya telah melihat tiga ancaman: menyusul laporan berupa pelecehan seksual oleh laki-laki Muslim di Rotherham, setelah rilis video pada hari Selasa yang menunjukkan pemenggalan wartawan Amerika Steven Sotloff oleh militan ISIS, dan setelah insiden Edmonton.

Insiden Kamis memicu kepanikan di daerah Salvador, yang digambarkan dalam keadaan mengamuk dan mempersenjatai diri dengan parang, diduga mencoba untuk menyerang setidaknya dua orang lain.

Warga mengatakan ia mendengar Salvador bergumam tentang kucing, dan dilaporkan telah menyerang beberapa.

Salvador, yang berada di bawah penjagaaan ketat di rumah sakit telah ditundukkan oleh polisi, telah dituduh melakukan pembunuhan itu ketika muncul di pengadilan Highbury Sabtu. Dia juga telah dituduh menyerang seorang polisi.

Polisi tidak menemukan apa-apa yang menunjukkan bahwa dugaan pembunuhan Silva terkait dengan terorisme.

Detektif polisi yang memimpin penyelidikan atas insiden ini berasal dari unit anti-terorisme Scotland Yard.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top