wartaperang - Pemberontak Syiah dan para pejabat Yaman bertemu pada hari Jumat (Sep 12, 2014) untuk menyempurnakan kesepakatan mengakhiri kebuntuan yang dipicu oleh seruan bagi pemerintah untuk berhenti, sebuah sumber yang dekat dengan pembicaraan tersebut menyampaikan.

Pemberontak Zaidi telah berkemah selama berminggu-minggu di ibukota, menuntut pengunduran diri pemerintah yang mereka tuduh korupsi, dan pengurangan harga BBM.

Pada hari Kamis pemberontak dan sumber kepresidenan mengatakan kesepakatan potensial telah dicapai untuk mengakhiri kebuntuan.

Kesepakatan tercapai akhir Rabu, menetapkan bahwa "perdana menteri baru akan ditunjuk dalam waktu 48 jam" dan harga bahan bakar akan dipotong lebih lanjut, sumber kepresidenan mengatakan kepada AFP.

Sumber lain di kantor Presiden Abdrabuh Mansur Hadi mengatakan itu adalah "pemahaman atas kesepakatan yang akan diselesaikan oleh (utusan PBB Jamal) Benomar, yang tiba Sanaa, Kamis".

Pembicaraan untuk menyempurnakan kesepakatan ini diadakan pada Kamis malam dengan dihadiri oleh perwakilan pemerintah yang dipimpin oleh penasehat presiden Abdelkarim al-Ariani dan Mehdi Machchat untuk pemberontak.

"Kemajuan telah dicapai", kata sumber yang dekat dengan pembicaraan tersebut.

Diskusi berfokus pada perdana menteri baru dan pemotongan harga bahan bakar - dua tuntutan paling penting dari pemberontak, kata sumber itu.

Para pemberontak, yang dikenal sebagai Huthi atau Ansarullah, telah menuntut supaya Hadi berkonsultasi dengan mereka sebelum penunjukkan perdana menteri baru.

Para pemberontak telah berjuang selama bertahun-tahun dari pemerintah dari jantung Saada di utara terpencil, mengeluhkan marjinalisasi di bawah mantan presiden Ali Abdullah Saleh.

Dia dipaksa mundur dari kekuasaan pada Februari 2012, setelah 11 bulan pemberontakan yang mematikan dan digantikan oleh Hadi.

Pemerintah Hadi sedang mencoba untuk mendorong rencana federasi enam wilayah, tetapi pemberontak dan separatis selatan menolak.

Pada hari Jumat sumber yang dekat dengan perundingan mengatakan bahwa para pemberontak "menuntut revisi garis besar negara federal masa depan untuk memastikan bahwa mereka memiliki provinsi yang dekat ke Laut Merah".

Seorang pejabat pemberontak menegaskan bahwa perbedaan tetap ada tetapi mengatakan bahwa pembicaraan masih berlangsung pada Jumat.

"Ada perbedaan namun negosiasi untuk mengatasi krisis berada di iklim yang positif," kata sumber itu.

Di jalan-jalan Sanaa, pendukung Ansarullah berada di jalan menuju Airport Jumat sementara loyalis pemerintah menggelar protes saingan.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top