wartaperang - Negara-negara Teluk terkunci dalam negosiasi alot dengan Rusia pada rancangan resolusi PBB untuk memaksakan embargo senjata dan sanksi terhadap Yaman, diplomat mengatakan Rabu.

Resolusi itu akan berusaha untuk memulai kembali dialog politik yang rusak setelah pemberontak Syiah Houthi Yaman menekan maju dengan serangan, memaksa Presiden Abdrabbu Mansour Hadi melarikan diri ke Arab Saudi.

Enam-negara Gulf Cooperation Council (GCC) telah melakukan negosiasi dengan lima anggota tetap Dewan Keamanan dan Yordania pada teks resolusi setelah Arab Saudi meluncurkan kampanye udara Yaman pada 26 Maret, tanpa mandat PBB.

GCC tidak lagi mencari resolusi yang mendukung aksi militer yang dipimpin Saudi di Yaman, yang berpendapat tindakan Arab Saudi adalah legal karena dilakukan atas permintaan Hadi, kata para diplomat.

Tapi dorongan untuk embargo senjata internasional dan sanksi menargetkan Houthi telah mengalami penentangan utama dari Rusia, yang memiliki hubungan baik dengan Iran.

Arab Saudi menuduh Iran mendukung Houthi dimana dengna kekuatannya melakukan perebutan wilayah sebagai bagian dari upaya untuk memperluas pengaruh regionalnya.

"GCC sekarang akan sangat perlu untuk melobi Rusia, sangat sulit," kata seorang diplomat Dewan Keamanan, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Selama negosiasi, Rusia disajikan amandemen rancangan resolusi yang akan memperpanjang embargo senjata kepada semua pihak, termasuk pasukan Hadi dalam konflik, kata para diplomat.

Moskow juga menentang sanksi sweeping terhadap Houthi dan meminta agar disampaikan daftar nama individu pemimpin pemberontak yang dapat ditargetkan untuk larangan perjalanan global dan pembekuan aset.

Juru bicara Aleksey Zaytsev dari misi PBB Rusia menegaskan bahwa "ada masalah" dengan resolusi, tetapi menolak untuk memberikan rincian.

Pembicaraan tentang cara mengatasi krisis di Yaman terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran PBB atas korban sipil dari tujuh hari kampanye udara yang dipimpin Saudi.

Setidaknya 62 anak tewas selama seminggu terakhir, menurut UNICEF, dan badan-badan bantuan khawatir tentang nasib warga sipil yang terperangkap dalam pertempuran itu.

Utusan perdamaian PBB untuk Yaman, Jamal Benomar, berada di New York pada Rabu untuk pertemuan di tengah laporan bahwa negara-negara Teluk menuntut agar ia diganti.

Negosiasi PBB tentang Yaman ditahan dengan latar belakang pembicaraan enam-kekuatan di Swiss dengan Iran pada kesepakatan nuklir yang bisa mengubah dinamika kekuasaan di Timur Tengah.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top