courtesy of tacticalshit.com
wartaperang - Jaksa mengatakan bahwa dua perempuan "berusaha meneliti dan memperoleh" komponen untuk sebuah bom mobil seperti yang digunakan dalam pemboman 1993 World Trade Center, sebuah bom pupuk seperti yang digunakan di tahun 1995 untuk pemboman gedung federal di Oklahoma City, dan alat pemasak tekanan tinggi seperti yang digunakan dalam pemboman 2013 Boston Marathon.

Para wanita memiliki tangki gas propana bersama dengan instruksi dari publikasi jihad online untuk membuat alat peledak dari tank-tank, kata tuntutan.

Noelle Velentzas, 28, tidak bisa mengerti mengapa warga AS seperti dia bepergian ke luar negeri untuk melakukan jihad ketika mereka bisa tinggal dan "membuat sejarah" dengan melepaskan serangan teroris di tanah Amerika, menurut pengaduan pidana federal membukanya Kamis.

Velentzas dan mantan teman sekamar Asia Siddiqui, 31, juga seorang warga negara AS, ditangkap dan dituduh merencanakan untuk membangun sebuah alat peledak untuk serangan di Amerika Serikat, kata jaksa federal.

Keluhan melukiskan gambaran tren mengganggu serigala tunggal di dalam negeri oleh ISIS.

Dalam 18 bulan terakhir, Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman telah menuntut lebih dari 30 kasus orang mencoba untuk melakukan perjalanan ke luar negeri untuk bergabung atau memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok teroris. Dari kasus tersebut, 18 diduga melibatkan dukungan kepada ISIS.

Velentzas dan Siddiqui berulang kali menyatakan dukungan untuk jihad kepada agen rahasia.

"Seperti dugaan, para terdakwa dalam kasus ini dengan hati-hati mempelajari bagaimana untuk membangun sebuah alat peledak untuk melancarkan serangan di tanah air," Loretta Lynch, Jaksa AS untuk Distrik Timur New York, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Kami tetap teguh dalam tekad kita untuk mereka yang bertanggung jawab yang akan berusaha untuk meneror rakyat Amerika, apakah dengan bepergian ke luar negeri untuk melakukan serangan di luar negeri atau dengan memplot di sini di rumah."

Pada tahun 2009, Siddiqui menulis sebuah puisi dalam sebuah majalah yang diterbitkan oleh Al-Qaeda di Semenanjung Arab yang mendesak pembaca untuk melakukan jihad. Di dalamnya, ia menyatakan tidak ada "alasan untuk duduk kembali dan menunggu -. Untuk kemartiran langit hujan"

Para terdakwa juga mengatakan mereka menganggap diri mereka "warga Negara Islam," mengacu pada ISIS.

Para pejabat intelijen AS memperingatkan pada Februari bahwa lebih dari 20.000 sukarelawan dari seluruh dunia, termasuk lebih dari 150 orang Amerika, telah pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ekstrimis.

sumber: shoebat
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top