wartaperang - Sekitar 630 warga Palestina meninggalkan Gaza dan memasuki Sinai Mesir melalui perbatasan Rafah pada hari Minggu setelah Kairo secara resmi melakukan pembukaan kembali sementara perbatasan, kata seorang pejabat Palestina.

Ini adalah kedua kalinya dalam dua bulan Mesir telah membuka terminal Rafah.

Pada hari Sabtu, seorang pejabat Mesir mengkonfirmasikan kepada AFP bahwa persimpangan akan terbuka pada hari Minggu dan Senin.

Semua yang menyebrang entah sedang mencari perawatan medis atau yang pemegang izin tinggal di luar negeri, menurut Maher Abu Sabha, direktur perlintasan perbatasan di Jalur Gaza.

Rafah selatan adalah satu-satunya gerbang Gaza ke dunia yang tidak dikontrol oleh Israel.

Seorang koresponden AFP di tempat kejadian mengatakan ratusan orang telah berkumpul di depan terminal.

"Pada sekitar tengah hari [10:00 GMT], tiga bus yang membawa sekitar 200 orang meninggalkan Gaza melalui terminal Rafah dan masuk Mesir," kata Abu Sabha.

Pada hari Senin, Palestina yang belajar di luar negeri akan diizinkan untuk memasuki Mesir, katanya.

Sementara itu media pemerintah Mesir melaporkan bahwa Kairo mendeportasi 52 warga Palestina ke Gaza melalui Rafah, Minggu.

Kantor berita MENA, mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya di perbatasan, mengatakan 30 dari warga yang dideportasi telah ditangkap karena tinggal secara ilegal di Mesir, sementara yang lain telah mencoba untuk masuk tanpa visa.

Setelah menyelidiki kasus mereka layanan keamanan memutuskan untuk mengirim mereka kembali ke Gaza, kata pejabat itu.

Kairo menutup penyeberangan pada 25 Oktober, sehari setelah serangan bunuh diri mematikan menewaskan 30 tentara di utara Sinai.

Penutupan telah mencegah ribuan warga Gaza mengakses perawatan medis atau pendidikan tinggi di Mesir dan di luar negeri, dan juga mencegah sekitar 3.500 warga Palestina dari kembali ke rumah, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan.

Pada hari Sabtu, 378 warga Gaza akhirnya mampu kembali ke rumahnya melalui Rafah, kata sebuah pernyataan dari Palestina.

Selama enam bulan pertama tahun ini, ketika perbatasan ditutup untuk total 22 hari, rata-rata 6.400 orang menyeberang setiap bulan, kata PBB.

sumber:alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top