wartaperang - Sejumlah 22 orang telah meninggalkan Swiss untuk berperang di luar negeri sebagai jihadis sejak Mei, termasuk delapan orang di dua minggu terakhir, badan intelijen Swiss mengatakan pada hari Senin.

Ini merupakan hampir sepertiga dari 62 orang yang telah meninggalkan negara ini untuk bertempur sejak tahun 2001, termasuk 37 orang yang menuju ke Suriah dan Irak dan 25 ke Afghanistan, Pakistan, Yaman dan Somalia.

Delapan telah meninggal dunia, kata badan itu, tidak memberikan rincian tentang bagaimana, di mana atau kapan.

Tiga pejuang telah kembali ke Swiss sejak akhir November, membawa total menjadi 19 orang yang kembali sejak tahun 2001.

Angka tersebut jauh di bawah ratusan orang yang telah berbondong-bondong dari negara-negara seperti Perancis dan Inggris untuk bertempur bersama dengan Negara Islam (ISIS) di Irak dan Suriah.

Tetapi badan itu mengatakan: "Kenaikan angka dibandingkan dengan November tentu menunjukkan fenomena yang berkembang."

Dikatakan angka juga bisa dijelaskan dengan upaya peningkatan untuk mengidentifikasi calon pejuang.

Sementara "setiap kasus berbeda" kata lembaga itu: "Deklarasi diposting di Internet oleh orang-orang yang tampaknya tinggal di Swiss dan menghasut kekerasan dan jihad menimbulkan masalah yang semakin mengkhawatirkan."

Awal bulan ini, seorang mualaf 30 tahun warga Swiss Islam diperintahkan untuk melakukan 600 jam pelayanan masyarakat setelah kembali dari pertempuran dengan kelompok ISIS di Suriah.

Dia ke sana akhir tahun lalu untuk bergabung dengan kamp pelatihan tapi setelah dua minggu meminta untuk pulang, hanya untuk ditahan oleh kelompok selama 54 hari, penyiaran publik RTS melaporkan.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top