wartaperang - Sebuah organisasi militan Mesir bersekutu dengan kelompok Negara Islam telah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan seorang pekerja minyak Amerika.

Ansar Bayt al-Maqdis, yang sekarang menyebut dirinya sebagai Provinsi/Wilayat Sinai, mengatakan melalui akun Twitter resminya pada Minggu bahwa mereka membunuh William Henderson. Gambar paspor dan dua kartu identifikasi diperlihatkan. Mereka tidak mengatakan kapan atau bagaimana mereka membunuhnya.

Paspor itu mengatakan ia adalah 58 tahun dari Texas dan kartu identitasnya mengatakan ia bekerja untuk perusahaan energi yang berbasis di Texas Apache Corp dan Qarun Petroleum Co, perusahaan patungan dengan Mesir.

Apache mengatakan pada bulan Agustus bahwa salah satu pengawas telah tewas dalam pembajakan mobil di Gurun Barat Mesir. Perusahaan tidak dapat mengidentifikasi orang itu.

Sebuah kantor berita lokal Oklahoma menerbitkan obituari untuk seorang pria bernama William Henderson pada bulan Agustus, mengatakan ia telah "meninggal tiba-tiba" saat bekerja di Mesir. Dikatakan dia telah bekerja untuk Apache selama 28 tahun dan berumur 58 tahun ketika ia meninggal.

Kedubes AS menolak untuk mengomentari klaim kelompok militan itu, dan Apache tidak bisa segera dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Ansar Bayt al-Maqdis, sebuah kelompok jihad berbasis di Sinai, telah melakukan sejumlah serangan yang terutama menargetkan pasukan keamanan Mesir sejak penggulingan Presiden Mohammed Morsi Juli 2013. Bulan lalu ia bersumpah setia pada kelompok Negara Islam, yang mengontrol sejumlah besar wilayah Suriah dan Irak.

Dalam pernyataan terpisah pada Minggu, kelompok Mesir mengaku telah melakukan lebih dari 10 serangan dalam empat minggu terakhir. Meledakkan enam mobil lapis baja tentara dan polisi, menewaskan tujuh polisi dan wajib militer, dan menghancurkan rumah seorang pria yang dituduh sebagai mata-mata untuk tentara.

Bagian utara Semenanjung Sinai telah berada di bawah keadaan darurat sejak kelompok menyerang sebuah pos pemeriksaan militer di Oktober yang menewaskan 31 tentara.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top