wartaperang - Pemimpin kelompok Houthi yang menguasai ibu kota Yaman bulan lalu menyerukan pada hari Rabu untuk melakukan protes massa di Sanaa, Kamis terhadap apa yang disebut intervensi asing dalam memilih perdana menteri baru.

Abdulmalik al-Houthi memperingatkan dalam pidato televisi bahwa protes akan disertai dengan langkah-langkah yang tidak ditentukan lainnya, dan mengimbau kepada Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk mempertimbangkan kembali janjinya.

"Saya menegaskan bahwa kita bersama-sama dengan pawai ini besok, Insya Allah akan ada langkah-langkah penting yang akan memberikan kontribusi untuk memperbaiki kesalahan ini, yang merupakan kesalahan yang tidak dapat diterima".

Hadi mengumumkan pada hari Selasa ia akan menunjuk Ahmed Awad bin Mubarak, kepala kantornya, sebagai perdana menteri baru Yaman setelah berjanji untuk membentuk kembali pemerintahan sebagai bagian dari kesepakatan setelah pengambilalihan kota Sanaa oleh Houthi pada 21 September.

Dalam sambutannya, Houthi mengatakan bila Hadi telah berjanji kepadanya bahwa Mubarak tidak akan diangkat tetapi telah berubah pikiran setelah bertemu dengan duta besar AS di Sanaa. Washington khawatir bahwa ketidakstabilan di Yaman dapat memperkuat al-Qaeda dan telah mendukung transisi politik sejak 2012 yang dipimpin oleh Hadi.

Houthi, anggota sekte Zaidi Syiah Islam yang dominan di Yaman utara, menolak penunjukan Mubarak pada hari Selasa, tapi komentar pemimpin mereka akan menjadi tekanan yang kuat kepada PM baru Yaman untuk mengundurkan diri.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top