wartaperang - Lebanon mengumumkan pada hari Kamis mereka tidak akan menerima lebih banyak pengungsi lagi dari negara tetangga yang dilanda perang Suriah, kecuali dalam apa yang pihak berwenang anggap sebagai kasus pengecualian. Langkah Lebanon ini adalah langkah yang bisa mencegah puluhan ribu warga Suriah melarikan diri perang saudara.

Menteri Informasi Ramzi Jreij mengatakan Lebanon tidak bisa menangani lagi pengungsi.

Negara Mediterania kecil yang memiliki 1,1 juta warga resmi terdaftar sebagai pengungsi Suriah, walaupun jumlahnya diyakini jauh lebih tinggi. Mereka membentuk hampir seperempat dari penduduk negara itu yaitu 5 juta orang.

Para pengungsi telah membangun infrastruktur yang sudah rapuh di negara itu dan bersaing dengan warga Lebanon yang miskin untuk pekerjaan yang dibayar rendah, menyebabkan ketegangan. Puluhan ribu anak-anak Suriah berada di luar sekolah karena tidak ada tempat untuk menempatkan mereka.

Para pengungsi Suriah yang sudah berada di Lebanon akan didorong untuk pergi, kata Jreij.

"Pemerintah akan mendorong pengungsi Suriah untuk kembali ke negara mereka, atau pergi ke negara lain, dengan segala cara", katanya.

Ninette Kelley, wakil badan pengungsi PBB di Lebanon, mengatakan negara itu mulai membatasi masuknya warga Suriah sejak Agustus.

Akibatnya, dia mengatakan UNHCR menerima 75 persen sampai 90 persen lebih sedikit orang yang mendaftar status pengungsi.

Ada lebih dari 3 juta pengungsi Suriah dari perang, terutama di negara-negara tetangga. 6 juta warga lainnnya telah mengungsi di dalam negeri Suriah, membuatnya menjadi salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat telah sangat enggan untuk menerima pengungsi Suriah, meninggalkan beban ke negara-negara tetangga Suriah - Lebanon, Turki, Yordania dan Irak, yang tidak dilengkapi sarana yang cukup untuk menghadapi banjir orang.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top