wartaperang - Pejabat keamanan Kanada telah resah selama bertahun-tahun tentang jumlah pemuda yang bepergian ke luar negeri untuk bergabung dengan kelompok militan, termasuk Negara Islam (ISIS).

Parlemen Kanada menyetujui rencana pemerintah pada hari Selasa untuk mengirim enam jet tempur ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kampanye pengeboman pimpinan AS terhadap pejuang Negara Islam di Irak.

Pada awal 2014, setidaknya 130 orang dengan koneksi Kanada - termasuk kewarganegaraan atau residensi - dicurigai terlibat berbagai kegiatan yang berkaitan dengan terorisme di luar negeri, kata Menteri Keamanan Publik Steven Blaney.

"Beberapa telah meninggal, beberapa tinggal di luar negeri. Kita tahu ada sekitar 80 orang yang telah kembali ke Kanada", katanya kepada komite keselamatan publik Parlemen, sembari mengatakan individu-individu ini menjadi ancaman serius.

"Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa saat kita bicara, Royal Canadian Mounted Police menyelidiki orang-orang tersebut dan akan berusaha untuk menempatkan mereka di balik jeruji besi", katanya, tanpa memberikan rincian.

Komisaris polisi Kanada Bob Paulson mengatakan pasukannya telah melakukan 63 penyelidikan keamanan nasional aktif pada 90 individu yang telah pergi ke luar negeri atau telah kembali ke Kanada.

Michel Coulombe, kepala badan mata-mata Keamanan Kanada Intelijen, mengatakan beberapa dari 80 orang telah terlibat dalam penggalangan dana dan propaganda.

"Saya tidak ingin orang-orang percaya bahwa kita memiliki 80 orang pejuang yang telah ditempa keras peperangan Irak dan Suriah kembali ke dalam negeri, karena itu bukan gambaran yang kita miliki saat ini, meskipun kami memiliki beberapa dari mereka", katanya kepada panitia.

Sebuah laporan Departemen Keamanan Publik yang dirilis hari Rabu mengatakan orang-orang dengan koneksi Kanada berpartisipasi dalam konflik di Suriah, Somalia, Irak, Aljazair dan Afghanistan. Sekitar 30 orang yang diduga terlibat dalam plot terorisme di Suriah, laporan tersebut menambahkan.

Laporan itu mengatakan "ekstremis global, khususnya al-Qaeda" telah mengidentifikasi Kanada sebagai target.

"Meskipun al-Qaida itu sendiri telah melemah, namun masih memainkan peran strategis dan inspiratif antara afiliasi regional yang menyebar dan potensi aktor tunggal. Al-Qaida tetap menjadi ancaman langsung ke Kanada di masa mendatang", katanya.

SITE Intelligence Group, sebuah lembaga yang berbasis di AS yang melacak aktivitas online dari kelompok Islam militan, pada Selasa mengatakan dugaan pejuang Negara Islam telah menggunakan Twitter untuk menyerukan serangan terhadap Kanada. Mereka mengidentifikasi pejuang yang melakukannya sebagai Abu Khalid Al-Kanadi, nama yang oleh SITE katakan menunjukkan bila dia berasal dari Kanada, mengingat bahwa Al-Kanadi berarti "Kanada" dalam bahasa Arab.

Dua warga Kanada mengambil bagian dalam penyanderaan massal di fasilitas gas alam di Aljazair pada bulan Januari 2013. Sekitar 70 orang, termasuk dua warga Kanada, tewas ketika pasukan Aljazair menyerbu.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top