Senjata mesin otomatis ISIS - wartaperang.com
wartaperang - Shueitat Batalyon mengumumkan kesiapan mereka untuk melawan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Deir Ezzor dan al-Raqqa jika mereka diberikan cukup senjata, bahkan tanpa serangan udara.

Deklarasi tersebut datang dari pemimpin Batalyon yang tinggal di Istanbul, ketika ia menjelaskan bahwa Batalyon telah berusaha untuk mendapatkan senjata untuk membalas dendam kepada Negara Islam. Ia mengungkapkan keyakinannya mengalahkan Negara Islam, karena banyak sel-tidur sedang menunggu tanda untuk memulai, dan mereka mampu melakukan kerusakan dan mempengaruhi Negara Islam lebih dari serangan udara koalisi pimpinan AS.

Selain itu, pemimpin Shueitat menjelaskan bahwa kekuatan militer dan ukuran Negara Islam "ISIS" telah meningkat menjadi penyebab internasional di wilayah tersebut.

Permusuhan antara Negara Islam dan suku Shueitat yang penting dengan jumlah anggota sekitar 70 ribu orang dan berbasis di pedesaan Timur Deir Ezzor, mulai terjadi beberapa waktu lalu, ketika Negara Islam yang mengenmdalikan al-Raqqa, mengambil alih dua ladang minyak di bulan Juli di samping memenggal kepala 700 anggota suku, sebagian besar dari mereka warga sipil, dan hampir 100 orang pejuang.

Namun dari sisi Negara Islam hal itu terjadi karena pengkhianatan yang dilakukan oleh suku Shuitat sendiri yang menikam dari belakang kekuatan mereka di Deir Ezzor. Ketika pembasmian dilakukan, sebuah video dirilis yang menampilkan ketua-ketua suku dari suku Shueitat meminta maaf kepada Negara Islam dan mengatakan insiden yang terjadi adalah akibat dari oknum yang saat ini telah melarikan diri dari daerah tersebut.

Belum begitu jelas apakah seruan dari "pemimpin suku di Istanbul" ini mewakili suku yang ada di dalam Suriah atau sekedar ulah dari oknum saja.

sumber: ZA, medsos
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top