wartaperang - Militan Negara Islam di Suriah menewaskan sedikitnya 30 pejuang pro-pemerintah dalam serangan terhadap ladang gas yang telah menyebabkan beberapa konfrontasi paling berdarah antara kedua belah pihak, sebuah kelompok pemantau mengatakan pada hari Rabu.

Negara Islam merebut lapangan gas Sha'ar pada bulan Juli, menewaskan sekitar 350 tentara pemerintah, milisi sekutu, penjaga dan staf, menurut Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia.

Pasukan pemerintah merebut kembali ladang gas di sebelah timur dari pusat kota Homs pada bulan itu.

Dalam babak baru pertempuran pada hari Selasa, Negara Islam merebut tiga sumur dan menewaskan sedikitnya 30 tentara dan pejuang pro-pemerintah, kata Observatorium, yang memonitor kekerasan di Suriah melalui jaringan di lapangan.

Bentrokan berlanjut semalam, katanya.

Skala besar pertempuran antara pemerintah Suriah dan Negara Islam relatif jarang terjadi sampai pada musim panas, ketika Jihadis Negara Islam mulai merebut posisi pemerintah, termasuk serangkaian pangkalan militer di provinsi Raqqa utara.

Pertempuran antara keduanya terus terjadi sejak pasukan pimpinan AS mulai membom Negara Islam di Suriah bulan lalu. Amerika Serikat mengatakan mereka tidak berkoordinasi dengan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pemerintah Suriah telah mengkonsentrasikan banyak pasukannya untuk memerangi kelompok pemberontak lainnya di seluruh negeri termasuk kelompok terkait al-Qaeda Nusra Front juga kelompok lain yang dianggap lebih moderat dan didukung oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Sekitar 200.000 orang lebih telah tewas dalam konflik Suriah, yang telah dilanda perang saudara sejak tahun 2011 setelah tindakan keras pemerintah pada gerakan protes damai.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top