wartaperang - Sedikitnya 21 orang tewas dalam bentrokan akhir pekan antara pemberontak Syiah dan suku pro-pemerintah di utara Yaman, sumber suku mengatakan Minggu (31/8/2014).

Pertempuran datang ketika pemberontak Syiah Zaidi, yang juga dikenal sebagai Huthi atau Ansarullah, telah menekan pemerintah untuk mengundurkan diri dan meminta kenaikan harga bahan bakar untuk dihentikan.

Bentrokan telah mengguncang wilayah Majzar di wilayah provinsi utara Al-Jawf dan Marib, sebelah tenggara Sanaa, sejak Jumat malam, kata sumber-sumber suku.

Suku-suku pro-pemerintah berusaha untuk "menghentikan pemberontak maju menuju Sanaa", kata seorang kepala suku kepada AFP.

Ia mengatakan, pada kondisi anonimitas, bahwa pejuang Ansarullah mencoba untuk merebut jalan Marib-Sanaa, satu rute pasokan penting untuk bahan bakar yang ditujukan untuk Sanaa.

Para pejuang pemberontak bersenjata telah berkemah di sekitar Sanaa selama seminggu terakhir dan melakukan protes hampir sepanjang Agustus untuk mendesak pengunduran diri pemerintah dan menuduhnya korupsi.

Pada hari Jumat, puluhan ribu pendukung pemberontak Syiah berunjuk rasa di Sanaa utara sementara jumlah yang sama dari loyalis pemerintah mengadakan kontra-protes di selatan ibukota.

Tiga hari pembicaraan pada akhir Agustus antara otoritas Yaman dan pemberontak gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kebuntuan politik.

Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat menyerukan kepada pemberontak untuk mengakhiri pemberontakan bersenjata mereka dan memperingatkan sanksi.

Seorang pejabat Yaman mengatakan kepada AFP, Minggu bahwa saluran masih terbuka dengan pemimpin pemberontak Abdulmalik al-Houthi dan bahwa delegasi presiden memiliki proposal untuk diserahkan demi mengurangi kebuntuan.

Proposal mencakup "pembentukan pemerintah persatuan nasional, review harga BBM dan penciptaan mekanisme" untuk transisi politik di negara itu.

Yaman telah terkunci dalam transisi berkepanjangan sejak pemimpin kuat Ali Abdullah Saleh dipaksa turun dari kekuasaan pada Februari 2012 setelah 11 bulan pemberontakan yang mematikan.

Rencana untuk membentuk federasi enam wilayah telah ditolak oleh kelompok Huthi dan separatis selatan, dan pemerintah juga pada saat bersamaan memerangi militan Al-Qaeda terutama di selatan dan timur.

Pada hari Minggu, tersangka militan Al-Qaeda menewaskan 11 tentara Yaman dalam tiga serangan terpisah di provinsi Shabwa selatan, termasuk pemboman mobil bunuh diri, kata sumber-sumber militer.

Pertumpahan darah tersebut terjadi sehari setelah serangan ganda menargetkan tentara di Yaman tenggara meninggalkan empat tentara tewas. Sepuluh tersangka Al-Qaeda juga tewas dalam baku tembak dengan pasukan, kata militer.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top