wartaperang - Sebuah kelompok militan terkait Al-Qaeda yang menyandera tentara dan polisi Lebanon merilis sebuah video dari orang-orang yang mereka tangkap pada hari Minggu (Sep 14, 2014), dan pejabat terus melakukan mediasi untuk melepaskan para tentara ini.

Penyanderaan terhdap 20 petugas keamanan Lebanon oleh militan di Suriah telah muncul sebagai salah satu pengaruh paling serius kekerasan dari konflik tetangga yang telah menginjak di tahun keempat. Militan dari Suriah menangkap para tentara pada saat mereka menguasai kota perbatasan Arsal.

Sedikitnya delapan pria yang sedang ditahan oleh afiliasi al-Qaeda Suriah, Nusra Front, yang memiliki sejarah melepaskan tahanan yang terluka. Lainnya ditahan oleh ekstrimis Negara Islam, yang telah memenggal dua tentara Lebanon di markas mereka. Pemenggalan tentara ini membuat marah warga Lebanon dan memicu kekerasan terhadap pengungsi Suriah di negara itu.

Mendesaknya situasi tentara Lebanon digarisbawahi oleh rilis video pada hari Minggu yang menunjukkan pemenggalan kepala seorang pekerja bantuan Inggris oleh Negara Islam. David Haines diculik di Suriah tahun lalu.

Daulah Islam (ISIS/IS) juga telah memenggal dua wartawan Amerika, James Foley dan Steven Sotloff, dan telah membunuh lebih banyak warga Suriah dan Irak.

Dalam video yang terdiri dari dua bagian, 20-menit video ini dirilis Minggu oleh Nusra Front, satu tentara Lebanon bertanya tentang ibunya, dan yang lain menangis saat ia berbicara kepada keluarganya.

Video ini disambung dengan potongan clip anak Suriah yang tewas dan lainnya menderita kelaparan, ditambah dengan kata-kata "Siapa yang akan membayar harga?", melintas di layar.

Lebanon sedang melakukan negosiasi untuk pembebasan tentara melalui mediasi oleh para pejabat dari Qatar. The Nusra Front menuntut pembebasan militan Islam dari tahanan Lebanon serta sejumlah uang. Mereka juga menuntut bahwa kelompok Syiah Lebanon Hizbullah berhenti berjuang di Suriah bersama pasukan Presiden Bashar Assad.

Pada hari Minggu, Perdana Menteri Lebanon Tammam Salam melakukan perjalanan ke ibukota Qatar Doha dan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat senior di sana. Qatar merupakan pendukung utama kelompok pemberontak Suriah.

Qatar juga telah memainkan peran dalam memediasi pelepasan sandera yang ditahan oleh pemberontak Suriah.

Negara kecil di Teluk dan kaya energi pada awal tahun ini membantu memediasi pelepasan sekelompok biarawati Ortodoks Yunani yang dilakukan oleh Nusra Front dalam pertukaran untuk puluhan wanita yang ditahan di penjara pemerintah Suriah. Mereka bulan lalu juga membantu menengahi pembebasan wartawan Amerika Peter Theo Curtis, yang dilakukan oleh kelompok yang sama.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top