wartaperang - Maroko mengatakan pada hari Sabtu telah membongkar "teroris cell" jihadis yang merekrut ke Suriah untuk mendukung pemberontak disana yang berjuang melawan pasukan Presiden Bashar al - Assad.

Pihak berwenang menggambarkan sel sebagai kelompok yang "berkoordinasi dengan organisasi-organisasi yang berafiliasi dengan al - Qaeda lainnya".

Sementara pernyataan itu tidak mengungkapkan jumlah orang dalam sel, kelompok yang diduga dilatih pejuang di Maroko sebelum mengirim mereka ke Suriah.

Para pejuang adalah relawan yang didukung oleh uang yang dikumpulkan melalui penggalangan dana.

Mesir

Dalam kejadian lain dari imbas konflik Suriah, Mesir telah menangkap seorang veteran perang sipil Suriah karena dicurigai merencanakan aksi teror di tanah Mesir, Reuters melaporkan dari kantor berita negara pada hari Minggu.

Kantor kejaksaan di Mesir Suez Kota memerintahkan penangkapan Ahmed Abdel Fattah Wael selama 15 hari, MENA melaporkan, menambahkan bahwa ia dicurigai bekerja sama dengan kelompok-kelompok militan Islam.

MENA mengatakan Abdel Fattah, seorang mantan karyawan perusahaan minyak, berjuang di Suriah bersama al-Nusra Front, dianggap sebagai kelompok pemberontak yang paling efektif memerangi rezim Assad.

Sejak tentara menggulingkan Presiden Mohammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin Juli lalu, militan Islam yang berbasis di Semenanjung Sinai telah meningkatkan serangan terhadap polisi dan tentara, menewaskan ratusan orang.

Pemberontakan telah menyebar ke Kairo dan kota-kota lain, di mana para pejabat keamanan senior telah ditargetkan.

Persaingan antara Islamis dan pasukan keamanan negara bukanlah fenomena baru.

Tentara Islam berhaluan keras membunuh Presiden Anwar al- Sadat pada tahun 1981, terutama karena ia menandatangani perjanjian damai dengan Israel.

Mantan tahun Presiden Hosni Mubarak membutuhkan waktu lama untuk meredam pemberontakan Islam pada 1990-an.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top