wartaperang - Seorang pejabat keamanan Mesir mengatakan pihak berwenang telah menangkap seorang juru bicara sayap politik Ikhwanul Muslimin, yang kabarnya menghabiskan sepuluh bulan terakhir di jalankan menghindari tindakan keras pemerintah pada kelompok Islam, menurut Associated Press.

Pejabat itu mengatakan kepada Associated Press bahwa Mehrez ditahan di ibukota Mesir pada hari Jumat.

Juru bicara Ikhwanul Muslimin dituduh menghasut pembunuhan dan kekerasan setelah Presiden Islam Mohammad Mursi digulingkan dari kekuasaan pada bulan Juli 2013.

Kairo memasukan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris pada akhir 2013 dan sejak itu pemerintah telah menindak kelompok dimana Mursi berasal.

Seorang koresponden Al Arabiya mengatakan seorang wanita tewas Jumat dalam bentrokan antara para pendukung Ikhwanul Muslimin dan pasukan keamanan di provinsi al- Fayyoum, barat daya Kairo.

Sumber-sumber medis berbicara kepada kantor berita Reuters mengidentifikasi wanita itu sebagai Reda Dahish.

Dahish adalah pendukung Ikhwanul Muslimin dan meninggal setelah terkena tembakan di perutnya, sumber mengatakan kepada kantor tersebut.

Enam orang lainnya terluka dalam bentrokan, sumber-sumber kepada Reuters.

Pendukung Mursi, yang berada di penjara dan diadili dalam empat kasus terpisah, termasuk menghasut pembunuhan demonstran ketika ia menjadi presiden.

Situasi keamanan dalam kondisi rapuh ketika negara mempersiapkan untuk pemilihan presiden pada bulan Mei. Perlombaan akan diikuti oleh mantan pemimpin Angkatan Darat, dan difavoritkan untuk menang yaitu Abdel Fattah al - Sisi terhadap lawan satu-satunya, Hamdeen Sabahi.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top