wartaperang - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada hari Jumat bahwa Moskow tidak ingin mencaplok lebih banyak wilayah Ukraina tetapi mengulangi panggilan untuk Kiev untuk memberikan kekuasaan lebih kepada pemerintah daerah, kantor berita RIA melaporkan.

Dalam respon terhadap tuduhan Barat bahwa Rusia telah menempatkan 40.000 tentara di dekat perbatasan dengan Ukraina, setelah mencaplok Crimea pada bulan Maret, Lavrov mengatakan bahwa menduduki wilayah Ukraina akan "bertentangan" tujuan Rusia.

"Kita tidak memiliki keinginan seperti itu. Ini bertentangan dengan kepentingan inti dari Federasi Rusia. Kami ingin Ukraina untuk menjadi utuh saat ini", kata Lavrov seperti dikutip kantor berita milik pemerintah RIA, Reuters melaporkan.

Sedangkan pada hari Jumat, NATO berusaha untuk menyangkal tuduhan Moskow bahwa mereka telah merilis citra satelit usang dalam upaya untuk menunjukkan pasukan Rusia di dekat Ukraina, surat kabar yang berbasis di Wall Street Journal melaporkan.

Sangat Siap

Dalam gambar tersebut, NATO mengatakan bahwa hal itu terlihat jelas telah terjadi konsentrasi pasukan baru-baru ini di dekat perbatasan Ukraina.

Pada hari Kamis, pejabat senior militer NATO menjelaskan pasukan Rusia dikerahkan di lebih dari 100 basis sementara sebagai berada dalam "keadaan kesiapan tinggi" tambah surat kabar itu.

Rusia membantah peningkatan jumlah pasukan di perbatasan Ukraina tetapi mengatakan ia memiliki hak untuk melindungi etnis Rusia dan warga yang berbicara Rusia yang dominan di wilayah timur Ukraina.

NATO dan Amerika Serikat telah menuduh Rusia membuat kerusuhan separatis di kota-kota di Ukraina timur di mana demonstran pro - Moskow telah mengambil alih gedung-gedung administrasi publik dan menuntut otonomi yang lebih dari Kiev.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top