wartaperang - Sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah truk yang membawa kotak suara penuh di Afghanistan utara Minggu, menewaskan tiga orang sehari setelah negara itu memilih pengganti Presiden Hamid Karzai.

Delapan kotak suara hancur dalam ledakan, yang datang disaat bersamaan dimana tiga kandidat terkemuka menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan penipuan.

Sekitar tujuh juta orang suara masuk menurut Komisi Independen Pemilihan ( IEC ), pemilih lebih dari 50 persen meskipun cuaca buruk dan ancaman Taliban untuk menargetkan pemilu.

Sayed Sarwar Hossaini, juru bicara polisi provinsi Kunduz, mengatakan truk yang terkena bom itu membawa kotak suara dari TPS ke kota Kunduz.

"Ledakan itu menewaskan tiga orang, termasuk seorang anggota IEC, seorang polisi dan seorang sopir. Truk dan delapan kotak suara hancur", kata Hossaini.

Amir Amza Ahmadzai, kepala IEC di Kunduz, mengkonfirmasi insiden itu.

Bom pinggir jalan telah menjadi senjata utama bagi Taliban dalam pemberontakan berdarah mereka yang dilancarkan terhadap pemerintahan Karzai dan pendukung Barat-nya sejak digulingkan dari kekuasaan pada 2001.

Mereka menargetkan pekerja pemilu, pemilih dan pasukan keamanan untuk mengganggu pemungutan suara, yang mereka tolak sebagai plot asing.

Hari pemungutan suara hari Sabtu berlalu tanpa serangan militan yang besar,namun demikian korban dilaporkan terjadi dari insiden kecil di seluruh negeri. Dari situs para jihadist dikabarkan bila sehari kemarin ketika pemilu, total terdapat lebih dari 600 serangan di seluruh pelosok negeri.

Emanuele Nannini, Koordinator Program International NGO Darurat yang berjalan tiga rumah sakit di Afghanistan, mengatakan mereka mendapatkan jumlah warga terluka yang sangat tinggi pada hari Sabtu.

"Sekitar 30 korban terkait perang dirawat ke rumah sakit kami di Kabul dan Lashkar Gah" katanya kepada AFP.

Hasil awal akan jatuh tempo pada 24 April dan jika tidak ada calon yang memenangkan lebih dari 50 persen suara, pemilihan putaran kedua direncanakan untuk akhir Mei.

Kandidat yang paling depan dalam pemilu ini adalah mantan ekonom Bank Dunia Ashraf Ghani dan mantan menteri Abdullah Abdullah dan Zalmai Rassoul.

Siapa pun yang muncul menang menghadapi prospek memerangi Taliban tanpa bantuan dari 51.000 pasukan tempur NATO yang rencananya akan ditarik dari sana tahun ini.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top