wartaperang - Separatis pro-Rusia Senin malam merebut gedung administrasi utama di kota timur laut Kharkiv dan menyerukan kemerdekaan dari Kiev, meniru langkah serupa di kota timur Donetsk beberapa jam sebelumnya, koresponden Al Arabiya melaporkan.

Sebelumnya aktivis pro-Rusia yang merebut gedung administrasi utama di Donetsk menyatakan pembentukan sebuah "republik rakyat" berdaulat terlepas dari pemerintahan Kiev, Agence France - Presse melaporkan.

Keputusan itu diumumkan kepada wartawan oleh juru bicara para pengunjuk rasa yang keluar dari gedung yang ditempati.

Rekaman diposting di YouTube menunjukkan salah satu pembicara Rusia mengatakan dari podium, "Saya menyatakan pembentukan negara berdaulat Republik Rakyat Donetsk "

Pengumuman ini disambut oleh gemuruh besar dari sekitar seratus orang yang bergabung dalam sebuah auditorium dari apa yang tampaknya menjadi gedung administrasi Donetsk.

Ostrov ( Island) situs berita wilayah timur industri melaporkan bahwa para aktivis kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Federasi Rusia dalam sebuah langkah yang mirip dengan yang dilakukan oleh Krimea di semenanjung Ukraina bulan lalu.

Situs berita mengatakan resolusi itu disambut dengan sorak-sorai dan teriakan, "(Presiden Rusia Vladimir) Putin, membantu".

Kantor berita Interfax melaporkan bahwa pemimpin yang memproklamirkan diri dari Donetsk berjanji untuk mengadakan referendum kedaulatan daerah paling lambat 11 Mei.

Keduanya Memecah Belah Ukraina

Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk menuduh Rusia pada Senin berada di balik serangkaian serangan oleh demonstran pada gedung-gedung pemerintah daerah dan mengatakan Moskow sedang berusaha untuk "memotong-motong" negaranya.

"Ada rencana untuk mengacaukan situasi, rencana bagi pasukan asing untuk menyeberangi perbatasan dan merebut wilayah negara, yang kita tidak akan mengizinkan" Yatsenyuk dikutip AFP mengatakan dalam pertemuan pemerintah.

Dia menambahkan, "Skenario ini ditulis oleh Federasi Rusia dan satu-satunya tujuan adalah untuk mencabik-cabik Ukraina".

Pada hari Senin, menteri dalam negeri Ukraina mengatakan bahwa demonstran pro - Rusia yang telah mengambil alih sebuah gedung pemerintah di kota timur Ukraina Kharkiv pada akhir pekan telah dibersihkan dari tempat itu.

Bangunan "telah benar-benar bebas dari separatis" dikutip AFP Arsen Avakov mengatakan pada halaman Facebook-nya.
"Terima kasih kepada semua orang yang menawarkan bantuan mereka", tulisnya, tanpa menentukan bagaimana demonstran telah diusir dari gedung.

Pada hari Minggu, aktivis berteriak "Rusia!". Menerobos garis polisi dan menyerbu beberapa gedung pemerintah di wilayah timur Ukraina dan mengatakan kemerdekaan dari Kiev setelah jatuhnya pemerintahan itu bulan lalu dari sebuah rezim pro - Kremlin.

Selain Kharkiv, para pengunjuk rasa telah mengambil alih gedung-gedung negara di Donetsk dan Lugansk.

Bentrokan yang terjadi menjadi pengingat untuk para pemimpin pro-Barat yang belum teruji di Kiev dengan tugas monumental yang dihadapi mereka setelah pada tanggal 22 Februari menggulingkan pemimpin dari pro - Moskow yaitu Presiden Viktor Yanukovych.

Beberapa daerah timur sekarang ingin menggelar referendum untuk bergabung dengan Kremlin saat Ukraina merencanakan pemilihan presiden pada 25 Mei.

Perwira Angkatan Laut Ukraina Tewas

Sementara itu, seorang tentara Rusia telah menembak mati seorang perwira angkatan laut Ukraina di Krimea timur, Reuters mengutip dari Kementerian Pertahanan Ukraina yang mengatakan pada hari Senin. Korban menjadi salah satu dari beberapa korban yang dilaporkan sejak Rusia mengambil alih semenanjung Laut Hitam.

Kementerian itu memberikan beberapa rincian kematian pada Minggu malam di kota Novofyodorovka. Pasukan Rusia mengambil alih Crimea dalam operasi hampir tidak berdarah sebelum Moskow menganeksasi wilayah itu bulan lalu.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top