wartaperang - Satu orang tewas menyusul bentrokan antara polisi Mesir dan pengunjuk rasa di Kairo, sehingga total korban tewas menjadi dua sejak bentrokan meletus pada hari Sabtu, juru bicara kementerian kesehatan mengatakan Minggu pagi.

Bentrokan menyusul keputusan pengadilan untuk membebaskan mantan Presiden Hosni Mubarak atas pembunuhan selama pemberontakan yang menggulingkan dia tiga tahun lalu.

Sembilan orang terluka dalam kekerasan, juru bicara Hossam Abdel-Ghaffar mengatakan, yang terjadi di Kairo Abdel-Moneim Riad Square di dekat ikon Tahrir Square.

Orang pertama yang tewas ditembak baik dengan peluru tajam atau birdshot. "Dia telah terluka dalam bentrokan," kata seorang pejabat kementerian kesehatan AFP.

Polisi Mesir awalnya menembakkan gas air mata pada lebih dari 1.000 pengunjuk rasa yang berkumpul untuk mengecam keputusan pengadilan.

Seorang koresponden AFP mengatakan polisi juga menggunakan meriam air dan mengejar pengunjuk rasa di jalan-jalan dekat Tahrir Square.

Polisi, beberapa berpakaian preman, mengejar pengunjuk rasa berjalan kaki dan kendaraan lapis baja, menangkap setidaknya 20 demonstran kata koresponden.

Protes tampaknya telah dimulai dengan aktivis bersandar sekuler tapi bergabung dengan pendukung gerakan Ikhwanul Muslimin daftar hitam.

Seorang hakim Mesir menghukum pemimpin Ikhwanul Muslimin dan 25 orang lainnya pada hari Minggu untuk tiga tahun penjara karena menghina pengadilan, sehari setelah tuduhan itu dijatuhkan terhadap presiden terguling Hosni Mubarak atas pembunuhan demonstran.

Mohamed Badie, salah seorang tokoh IM adalah satu diantara ratusan anggota kelompok yang telah menerima hukuman mati dan hukuman penjara yang panjang dalam pengadilan massal yang dikritik oleh pemerintah Barat dan kelompok hak asasi manusia.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Pengadilan Pidana Kairo juga telah membebaskan menteri dalam negeri dan kepala keamanan atas tuduhan membunuh demonstran selama pemberontakan 2011.

Pengacaranya, Farid al-Deeb mengatakan kepada AFP bahwa Mubarak 86 tahun bisa mendapatkan keuntungan dari pembebasan awal dari rumah sakit militer dimana dia ditahan.

Mubarak "sudah melalui dua-pertiga dari masa hukumannya" dari sejak awal ditahan pada 2011 ketika penangkapannya, kata Deeb.

Kedua putranya Alaa dan Gamal, dan pengusaha Hussein Salem juga dibebaskan dari tuduhan korupsi terkait dengan ekspor gas alam ke Israel dengan harga di bawah pasar.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top