wartaperang - Ayah dari John Cantlie, seorang jurnalis foto Inggris yang disandera oleh kelompok militan Negara Islam, menyerukan pembebasannya dalam sebuah video yang dikeluarkan Jumat, mengatakan ia adalah teman Suriah.

Paul Cantlie membaca pernyataan dari ranjang rumah sakit setelah menjalani operasi tenggorokan.

"Untuk mereka yang memegang John, perlu diketahui bahwa ia adalah orang yang baik", katanya.

Dia mengatakan anaknya adalah "tidak memihak dan wartawan yang dihormati" yang ingin memberitahu dunia tentang Suriah, "demi kebaikan rakyat, sebagai teman dan sebagai seorang warga sipil."

"Aku ingin John tahu bagaimana sangat bangga saya padanya", kata petenis berusia 80 tahun. Dia mendesak penculik anaknya "untuk membantu kami dan memungkinkan dia untuk kembali dengan selamat kepada orang-orang yang mencintai dan orang-orang yang mencintainya".

John Cantlie, yang telah bekerja untuk berbagai publikasi Inggris, muncul dalam sebuah video yang dirilis bulan lalu oleh kelompok militan. Dia mengatakan dia telah datang ke Suriah pada bulan November 2012, di mana ia kemudian ditangkap.

Cantlie sebelumnya dtangkap oleh militan selama beberapa hari pada Juli 2012 bersama dengan wartawan Belanda.

Penyanderaan Cantlie dan sandera Barat lainnya dirahasiakan selama berbulan-bulan dari keprihatinan publisitas akan membahayakan keamanan mereka.

Dalam beberapa pekan terakhir, para militan telah merilis video online menunjukkan pemenggalan dua wartawan Amerika dan seorang pekerja bantuan Inggris, dan mengancam akan membunuh warga Inggris lain, Alan Henning.

Paul Cantlie mengatakan dalam video bila anaknya telah membawa bantuan kepada keluarga, "diikuti dengan perasaan putus asa dan tidak berdaya".

Dia mengatakan keluarga telah berusaha untuk berkomunikasi dengan para militan untuk menyampaikan "pesan penting tentang John" tapi tidak menerima jawaban.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top