wartaperang - Dari beberapa situs dan twitter jihadis dikabarkan bila beberapa kemenangan diraih oleh pasukan Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) dan kelompok terkait al-Qaeda Jabhat Al-Nusra Front.

Dari wilayah Hasakah dilaporkan seorang komandan militer bernama  Kholdun Ujud al Mundzir tewas bersama para pengawalnya ketika melakukan perjalanan ke bandara kota Qomishili. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) membenarkan berita tersebut. Mengatakan bahwa komandan Markas Pusat Angkatan Pertahanan Nasional (NDF) rezim Suriah di Hasakah tewas dalam bentrokan senjata dengan Mujahidin Daulah Islam di Selatan Hasakah.

Mujahidin Daulah Islam Iraq dan Syam satu jam setelahnya juga melaporkan telah menyerbu salah satu pos checkpoint milik Tentara Suriah yang terletak di jalan antara Shaddadi dan Hasakah, membunuh sedikitnya enam orang tentara Suriah. Sementara itu, pos checkpoint ini berhasil dikuasai oleh mereka berikut sejumlah kendaraan yang membawa bendera rezim Suriah.

Dari wilayah timur provinsi Hama di dekat Desa al Sa’en, bentrokan sengit juga terjadi antara ISIS dengan tentara Suriah yang juga berhasil dimenangkan oleh ISIS. Kemenangan ini juga dikonfirmasi oleh badan pengamat untuk hak asasi manusia di Inggris. Dari media-media yang beredar terlihat bila ISIS mendapatkan rampasan perang yang banyak.

Sementara itu dari provinsi Idlib tepatnya Pos Al Masbah, pasukan Jabhat al-Nusra mengklaim kemenangan dalam penyerangan terhadap pos checkpoint tentara Suriah di pinggiran Provinsi Idlib. Pos ini dipertahankan oleh Divisi 13 tentara Suriah. Jabhat al-Nusra merangsek dengan dibantu oleh 2 buah tank dan beberapa mortir dan meriam artileri.

Dalam kemenangan ini mereka berhasil mendapatkan tank T-72 generasi ketiga berikut peralatan perang lainnya. Dikatakan mereka akan terus melaju untuk melakukan campaign ke pos as Salam.

Strategi perang antara kedua belah pihak datang silih berganti dan seperti tarik ulur yang tak berkesudahan. Setelah sebelumnya pegunungan Qalamoun tepatnya Yabroud berhasil dikuasai pemerintah Suriah, pemberontak melakukan gebrakan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya yaitu di jantung Bashar Al-Assad yaitu Latakia. Ketika konsentrasi pemerintah terpecah kesana, kelompok perlawanan lain bergerak di daerah lainnya.

Entah sampai kapan pertempuran di Suriah ini berhasil setelah berjalan lebih dari 3 tahun lamanya dengan korban lebih dari 150ribu jiwa.

sumber: SA dan twitter jihadist

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top