wartaperang - Setidaknya 17 orang tewas dalam serangan udara rezim Suriah di kota yang dikuasai pemberontak dari Idlib utara dari Suriah dua hari sejak aliansi kelompok-kelompok Islam telah merebut kota untuk pertama kalinya dalam perang sipil Suriah, kata para aktivis.

Fatah Army, sebuah aliansi yang mencakup Nusra Front dan kelompok garis keras lainnya telah menyebabkan kekalahan memalukan pasukan Bashar al-Assad dan milisi-nya yang bersekutu pada hari Sabtu.

Sementara itu, ribuan orang Suriah telah meninggalkan kota karena pemboman udara.

Jaringan Suriah untuk Hak Asasi manusia mengatakan rezim Suriah telah menyerang Idlib dengan bom gas klorin Minggu malam, banyak kasus sesak napas direkam.

Juga, sebagai pembalasan, rezim Suriah telah memotong jaringan telekomunikasi dan sel, kata aktivis.

Pejuang Fatah Army telah mengamankan semua pintu masuk kota untuk menghindari pembalasan oleh al-Assad, mereka juga memberikan bantuan untuk orang-orang yang mengungsi sebelum kota mereka sendiri dibebaskan.

Sumber lapangan mengatakan bahwa misi utama pemberontak adalah untuk melindungi properti orang-orang termasuk rumah, mobil dan toko-toko, mengatakan kita perlu kehidupan normal masyarakat untuk terus hidup tanpa ketakutan atau kekhawatiran.

Minoritas Kristen di Idlib telah menolak untuk meninggalkan kota ketika pejuang Fatah Army memberikan perlindungan khusus untuk mengamankan lingkungan mereka. Namun laporan yang saling bertentangan mengatakan dua orang Kristen tewas pada hari Senin karena menjual alkohol.

Tentara Fatah adalah referensi ke penaklukan yang menyebarkan Islam di Timur Tengah dari abad ketujuh.

Dalam perkembangan terkait, Komandan Umum gerakan Ahrar al-Sham Islam menyangkal niat untuk mendirikan sebuah emirat Islam.

Hashim al-Sheikh (Abu Jaber), Dalam pernyataan patriotik yang diposting online, memuji keberanian para pejuang Fatah Army yang meraih kemenangan strategis di Idlib untuk pertama kalinya dalam perang sipil Suriah.

Abu Jaber meminta orang-orang kota untuk bekerja sama dengan pemberontak, memastikan bahwa tidak ada niat untuk membuat sebuah emirat Islam atau jabatan.

Komandan tingkat atas juga telah memperingatkan rezim Suriah dan mengatakan pembalasan akan dilakukan dengan menyerang desa-desa Syiah tetangga.

Dengan merebut Idlib, ibukota provinsi barat laut dengan nama yang sama, pemberontak Islam garis keras kini menguasai provinsi kedua setelah Raqqa, kubu kelompok Negara Islam yang telah menjadi target serangan udara yang dipimpin AS.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top