wartaperang - Menteri luar negeri Arab bertemu di Mesir pada hari Kamis sepakat untuk membentuk kekuatan militer gabungan untuk intervensi cepat dalam menangani ancaman keamanan untuk negara-negara Arab.

"Para menteri menyepakati prinsip penting, untuk membangun kekuatan," kata Sekjen Liga Arab Nabil al-Arabi pada konferensi pers.

"Para menteri sepakat," kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, Agence France-Presse.

Kesepakatan itu dicapai setelah pesawat tempur dari Arab Saudi dan sekutu Arab menyerang Syiah Houthi gerilyawan Muslim yang berjuang untuk menggulingkan Presiden Yaman, Kamis, dalam sebuah pertaruhan besar dengan eksportir minyak utama dunia untuk menghadapi pengaruh Iran di halaman belakang tanpa dukungan militer langsung dari Washington.

Pasukan gabungan ini untuk memberikan Intervensi militer yang cepat untuk menghadapi ancaman keamanan untuk negara-negara Arab, TV Mesir menambahkan. Para menteri meminta Sekretaris Liga Arab untuk berkoordinasi dengan kepala staf tentara Arab dalam waktu satu bulan untuk membentuk kekuatan terpadu.

Dalam rentetan segar serangan, pesawat tempur koalisi pimpinan Saudi menargetkan pangkalan militer yang dikuasai pemberontak di kota ketiga Taez, pejabat setempat dan saksi mengatakan.

Serangan itu menghantam pangkalan udara Al-Tariq di Taez, terletak di barat daya Yaman, kata mereka.

Serangan udara juga menargetkan depot senjata di kawasan Malaheez di kubu utara pemberontak Saada, dekat perbatasan dengan Arab Saudi, kata saksi.

Serangan juga melanda bandara sipil di Saada, menurut sumber yang sama.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top