wartaperang - Ulama syiah Irak yang paling berpengaruh yaitu Muqtada al-Sadr pada Selasa menjelaskan bila Perdana Menteri Nouri al-Maliki sebagai "Tiran", yaitu seseorang yang mengepalai pemerintah sekarang dengan korup dan menekan dengan keras penentangnya.

Sadr membuat pernyataan dalam pidato yang disiarkan televisi hanya beberapa hari Setelah Pengunduran dirinya dari politik diumumkan.

Dalam pidatonya, Sadr menuduh Maliki sebagai "Tyrant, diktator dan tokoh yang mendominasi" atas segala adegan politik di negara tersebut.

Dia juga telah menggambarkan pemerintah saat ini korup dengan anggota pemerintahan mencari keuntungan politik dan keuangan dari posisi mereka.

Ulama berpengaruh ini juga menyalahkan pemerintah karena "meredam, menangkap dan mendeportasi" mereka yang dituduh dan penentangnya dalam Oposisi pelabelan sebagai "teroris" Apakah mereka sunni, syiah atau kurdi.

Dia juga menyampaikan penolakannya dari ajakan pendukung untuk mengambil bagian dalam pemilu mendatang Irak Pemerintah.

Sadr, yang tersingkir dari politik Irak awal pekan ini, adalah seorang kritikus utama dari invasi yang dipimpin oleh AS, pimpinan dari milisi yang paling ditakuti dan seorang Kingmaker politik.

Kelompoknya yaitu tentara Mehdi, mendapatkan popularitas pada tahun 2003 setelah invasi AS-Irak.

Setelah menyatakan dukungan dibelakang politisi Syiah Nouri al-Maliki pada tahun 2006, hal itu memastikan Maliki menjadi perdana menteri. Pengikut Sadr sendidi diperintahkan untuk menarik diri dari kabinet perdana menteri tahun berikutnya, hal itu hampir membuat pemerintahan Maliki bubar.

Dia telah menjadi kritikus Maliki baik sebelum dan setelah keberangkatan pasukan Amerika pada akhir 2011.

Pada tahun 2012, Sadr adalah salah satu dari beberapa politisi Irak yang mendesak Maliki untuk mengundurkan diri, mengacu perdana menteri sebagai " diktator " lapar kekuasaan, dan menuduh dia akan menggagalkan pemilu atau menundanya.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top