wartaperang - Presiden Ukraina dan para pemimpin pemprotes yang bentrok dalam kekerasan pekan ini sepakat pada hari Rabu untuk mengadakan gencatan senjata setelah para pemimpin Barat mengancam akan membekukan rekening bank Ukraina dan larangan perjalanan untuk mengakhiri kebuntuan itu.

Pemimpin protes Vitali Klitschko mengatakan, pemerintah berjanji untuk tidak menyerang kamp oposisi di ibukota Kiev sementara negosiasi berlangsung.

Kamp diserang Selasa di sebuah letusan kekerasan yang menewaskan 26 orang dan mengancam untuk memecah Ukraina ke dalam perang saudara di tengah pemberontakan di kota-kota lain. Para pengunjuk rasa berusaha mendekatkan diri dengan Eropa dan mengakhiri hubungan yang tumbuh antara Presiden Viktor Yanukovych dengan Rusia.

Api dari pembakaran barikade ban bisa dilihat Rabu malam di tempat di mana demonstran berkumpul dibawahnya dan memungkinkan meningkatnya kekerasan setelah Dinas Keamanan Ukraina mengatakan akan meluncurkan "operasi anti - teroris" untuk mengembalikan negara itu ke keadaan aman.

Polisi dan preman-preman bersenjata membakar tenda kamp dan secara kejam memukuli warga Ukraina. Analis mengatakan situasi dikhawatirkan akan berakhir lebih buruk mengingat bahwa pengunjuk rasa menolak untuk menyerah.

"Kantor Civic, kantor polisi dan barak tentara telah diserang, ini adalah skenario dari perkembangan dari konflik ke dalam konflik sipil yang lebih luas," kata Ben Tonra, Kepala Sekolah Politik dan Hubungan Internasional di University College Dublin di Irlandia.

sumber: usatoday

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top