Enam orang tewas dan lebih dari 129 lainnya terluka dalam dua ledakan yang terjadi di sebuah daerah selatan ibukota Libanon pada Rabu, demikian menurut kementerian kesehatan Libanon. Menurut laporan tentara Lebanon serangan ini dilakukan oleh dua pembom bunuh diri.

Brigade Abdullah Azzam, sebuah kelompok Al-Qaeda yang telah mengklaim pemboman sebelumnya di Lebanon, mengatakan mereka bertanggung jawab atas serangan di Bir Hasan, lingkungan perumahan dan komersial yang merupakan tempat bagi kedutaan Iran dan Kuwait.

"Saudara-saudara dari Brigade Abdullah Azzam dari Hussein bin Ali Brigade mengklaim serangan terhadap pusat budaya Iran yang merupakan operasi syahid ganda," demikian kata kelompok itu di akun Twitter-nya.

Tentara Lebanon mengatakan, serangan itu merupakan hasil dari dua ledakan bom mobil bunuh diri hampir bersamaan.

"Bom bunuh diri yang pertama berada di BMW dan dekat Pusat Kebudayaan Iran. Yang kedua adalah di dalam Mercedes Benz dan dekat expo Eropa," kata militer dalam pernyataan itu.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Dalam pernyataan terpisah, Angkatan Darat mengatakan ledakan pertama adalah hasil dari sejumlah bahan peledak dan bom mortir seberat 90 kilogram yang diracik  di dalam BMW. Ledakan kedua juga merupakan hasil dari bahan peledak dan bahan bom mortir dengan berat sekitar 75 kilogram, militer menambahkan.

Tentara mengatakan BMW telah dicuri di jalan bandara dan pada awalnya terdaftar atas nama Mohammad Ali Issa dan kemudian dijual kepada Mustafa Ismail.

The Mercedes Benz, menurut Angkatan Darat memiliki plat nomor palsu.

Dinding penahan ledakan didirikan di depan pusat kebudayaan Iran baru-baru ini tampaknya karena takut serangan tersebut.

Duta besar Iran di Lebanon mengatakan korban tewas termasuk seorang polisi Lebanon yang telah menjaga pusat budaya, namun tidak satupun dari para stafnya terluka.

Ledakan juga terjadi di dekat sebuah panti asuhan yang dikelola oleh sebuah yayasan amal Islam menghancurkan jendela bangunan. Sementara anak-anak dilaporkan termasuk dalam korban tapi belum dikonfirmasi apakah mereka berasal dari panti asuhan.

Perdana Menteri Tammam Salam yang Kabinetnya dibentuk pada hari Sabtu, mengatakan ledakan itu adalah "pesan oleh pasukan terorisme untuk melanjutkan rencana mereka dalam menyebarkan kematian di Lebanon. "

"Kami mendapat pesan dan kami akan menanggapinya dengan solidaritas dan komitmen kami untuk perdamaian," katanya.

Di pinggiran selatan Beirut dimana kubu gerakan militan Hizbullah bertempat, telah terkena tujuh serangan bom sejak Juli dan yang paling terbaru terjadi pada 3 Februari.

Serangan Rabu menandai kedua kalinya properti Iran telah ditargetkan. Pada bulan November, sepasang bom bunuh diri di kedutaan Iran menewaskan sedikitnya 25 orang, termasuk diplomat.

Brigade Abdullah Azzam mengatakan lewat Twitter bahwa "Serangan terhadap pusat budaya Iran merupakan respon terhadap pertempuran oleh Partai Iran (Hizbullah) berdampingan dengan rezim kriminal di Suriah."

Iran adalah pendukung utama Hizbullah. Keduanya sekutu dengan Presiden Suriah Bashar al - Assad.

Rangkaian serangan terkini di Libanon terkait dengan perang saudara di negara tetangga Suriah dimana pemberontak Suriah bersumpah untuk menyerang Hizbullah sebagai pembalasan atas keterlibatan aktif dalam perang Suriah.

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hasan Nasrallah pada hari Minggu mengatakan kelompoknya akan terus berjuang di Suriah, menggambarkan keterlibatan Hizbullah adalah hal yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran militansi Sunni radikal.

Brigade Abdullah Azzam juga menyatakan sikapnya untuk terus mengejar sasaran Hizbullah, "Kami akan terus, dengan kekuatan Tuhan, untuk menargetkan Iran dan pihak di Lebanon untuk mencapai 1 atau 2 dari tujuan kami yaitu : Satu, mendapatkan(membunuh) pejuang dari Partai Iran dari Suriah, Dua : melepaskan tahanan kami dari penjara Lebanon. "

Perang Suriah telah memecah Lebanon kedalam perseteruan sektarian dan menjadi bahan bakar gelombang kekerasan yang telah mengguncang negara yang sudah rapuh.

sumber: reuters, alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top