Pemrotes pendukung Mursi di depan Masjid As-Salam
wartaperang - Polisi Mesir menahan tujuh orang yang dituduh menggunakan Facebook untuk menghasut orang untuk melawan pasukan keamanan, Kementerian Dalam Negeri mengatakan pada hari Kamis. Hal ini dilakukan pemerintah untuk membasmi aktivisme internet yang dilakukan oleh para pendukung Presiden terguling Mohammad Mursi.

Dikatakan bahwa para pria berusia antara 21 dan 43 berada di balik berbagai situs Facebook, beberapa di antaranya telah menerbitkan alamat polisi. Kejadian ini mengikuti pengumuman tentang penangkapan 14 aktivis Ikhwanul Muslimin lainnya pada pada tanggal 16 Februari.

Pendukung Mursi ini telah berkonsentrasi di Facebook sebagai sarana untuk mengatur pergerakan mereka sejak bulan Juli tahun kemarin ketika politisi Islam yang waktu itu menjadi pemegang kekuasaan di gulingkan oleh militer. Pemerintah militer kemudian melakukan tindakan yang keras untuk membubarkan kekuatan pendukung Mursi sejak itu.

Sementara polisi telah menekan penindasan, pemboman dan penembakan yang menargetkan pasukan keamanan telah menjadi biasa. Pemerintah mengatakan sedang menghadapi kampanye teroris itu dan telah bersumpah untuk menghancurkan mereka.

Kementerian Dalam Negeri menyatakan salah satu Facebook adalah "The Pulse of Rabaa" - sebuah halaman pro-Mursi
yang melakukan protes terhadap perusakan kemah oleh pasukan keamanan pada 14 Agustus. Ratusan pendukung Mursi tewas dalam operasi itu.

Dikatakan pasukan keamanan telah melacak jejak elektronik pengguna untuk menangkap mereka. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Pemerintah menuduh Brotherhood melakukan kekerasan dan mengatakan bila kelompok itu telah berubah menjadi terorisme - tuduhan terhadap kelompok Islam yang disangkal tentunya oleh mereka. Ribuan pendukung Mursi telah ditahan sejak ia digulingkan.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top