wartaperang - Tentara Israel telah menewaskan seorang pria Palestina yang telah dituduh menembak mati seorang rabbi Israel, setelah tembak-menembak di Tepi Barat yang diduduki.

Mohamed Fakih, 29 tahun, meninggal pada hari Selasa setelah baku tembak di Desa Surif, yang merupakan sebuah wilayah di utara kota Tepi Barat Hebron yang dihuni oleh lebih dari 200.000 warga Palestina.

"Selama operasi untuk menghentikan Mohamed Fakih, yang melakukan serangan itu, ia tewas dalam baku tembak dengan tentara," sebuah pernyataan dari militer mengatakan, yang menggambarkan dia sebagai "teroris" yang "membunuh" Rabbi Michael Mark sebelumnya di bulan Juli.

Rabi 48 tahun tewas dan tiga anggota keluarganya terluka bulan ini ketika tersangka menembaki mobilnya, di selatan Hebron.

"Insiden khusus ini diikuti insiden lain di mana seorang gadis 13 tahun ditikam sampai mati di tempat tidurnya oleh seorang pria Palestina di sebuah pemukiman dekat Hebron," kata reporter Al Jazeera Stefanie Dekker, melaporkan dari Yerusalem Barat.

Rumah Palestina Dihancurkan

Hamas, kelompok perlawanan Palestina, mengatakan pria Palestina yang terbunuh adalah anggota sayap militer, Brigade al-Qassam.

Rumah dimana Fakih bersembunyi telah rusak selama pertempuran dan kemudian dihancurkan oleh buldoser Israel, lapor kantor berita Reuters.

Tiga lainnya ditangkap saat penggerebekan.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa seorang wanita Palestina menderita luka ringan dalam serangan militer dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Kantor berita Palestina Maan mengutip apa yang disampaikan oleh juru bicara bahwa senapan Kalashnikov dan granat ditemukan di rumah Fakih.

Saksi mengatakan kepada kantor berita mereka melihat tubuh Fakih dalam sebuah sekop buldoser tentara Israel yang menariknya keluar dari reruntuhan.

Maan melaporkan, yang mengutip dari Kementerian Kesehatan Palestina, lima warga Palestina ditembak dengan peluru karet berlapis dalam bentrokan di Surif.

Kantot Yang Di Jaga Ketat

Hebron, yang ditempati oleh ratusan pemukim Yahudi yang tinggal di daerah kantong yang dijaga ketat di jantung kota, telah menjadi sumber ketegangan.

"Ketika kita berbicara tentang Hebron, itu benar-benar adalah mikrokosmos dari konflik ini," kata wartawan.

"Ini adalah daerah di Tepi Barat yang diduduki di mana pemukim Yahudi tinggal sangat erat bersama-sama dengan Palestina ... Daerah ini dipatroli sangat erat oleh tentara. Palestina akan memberitahu anda bahwa mereka tidak memiliki kebebasan bergerak."

Di tempat lain di wilayah Palestina, laporan mengatakan bahwa Angkatan Pertahanan Israel menembak dan melukai seorang wanita Palestina berumur 18 tahun di pos pemeriksaan Qalandiya Selasa.

Gambar dan video yang diposting ke media sosial menunjukkan remaja setelah ketika jatuh ke tanah setelah serangan itu saat ia meratap kesakitan.

Qalandiya adalah pos pemeriksaan utama antara utara Tepi Barat dan Yerusalem.

Polisi mengatakan sang gadis gagal untuk "menanggapi panggilan dari personil keamanan Israel", menambahkan bahwa mereka telah menemukan pisau di barang-barang miliknya, menurut surat kabar Haaretz.

lemari asam .adv - Kekerasan di wilayah Palestina dan Israel meningkat sejak Oktober lalu, telah menewaskan sedikitnya 217 warga Palestina, 34 warga Israel, dua orang Amerika, seorang Eritrea dan Sudan, demikian menurut hitungan AFP.

Sebagian besar warga Palestina yang tewas diduga membawa pisau, senjata atau melakukan serangan serudukan mobil, demikian menurut pihak berwenang Israel.

sumber: aljazeera

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top