wartaperang - Pemimpin Abu Islam, salah satu kelompok perlawanan di Daraya selatan Damaskus mengatakan lahan budidaya luas yang jatuh ke rezim dalam pertempuran baru-baru ini diperkirakan 175 acre.

Pejuang ini menyampaikan tentang masalah yang dia saksikan seraya mengatakan, "Kami menanam di musim dingin sekitar 75 acre gandum dan barley kemudian kita tanami 100 hektar di musim panas ini dengan zucchini, tomat, ketimun dan terong. Ladang yang luas dari tanaman ini berada di sisi barat dan selatan kota dan sekarang di bawah kendali rezim."

Aktivis di kota itu menyiarkan rekaman yang menunjukkan kebakaran besar yang membakar tanaman barley dan gandum dimana api sengaja disulut oleh rezim. Salah satu rekaman yang disiarkan awal Juni lalu memperlihatkan api besar pada tanaman gandum dan beberapa pemuda bergegas untuk memadamkan api sementara daerah hitam yang luas telah muncul di samping api.

Abu Islam mengatakan, "Semua tanaman yang dibudidayakan telah terbang bersama angin. Orang bergantung pada pertanian dan tidak ada sumber daya gizi sama sekali sekarang."

Khalid, 22 tahun, yang bekerja sebagai pejuang di salah satu front di kota. Dia mengatakan dalam sebuah pembicaraan lewat telepon dengan Eqtsad mengenai situasi di kota terkini, "Situasi buruk. Tidak ada makanan dan gizi terutama bahwa semua tanaman yang dibudidayakan baik telah dibakar atau di bawah kendali rezim."

Dia menambahkan, "Satu atau dua orang mampu memanen tanaman gandum, tapi sisanya tidak mampu. Tanaman telah dibakar 10 hari sebelum masa panen."

Pejuang lain berbicara dengan Eqtsad tentang situasi militer di kota di mana pertempuran tidak berhenti selama dua bulan, "Tidak ada senjata antitank atau penyapu yang merupakan kendaraan besar yang digunakan oleh rezim untuk menghancurkan barikade dan membuka jalan bagi tank dan tentara selama operasi menyerbu," kata Mohamed.

Dia menambahkan, "Rencana rezim termasuk merebut semua tanah pertanian dan membuat kelaparan orang dan memperketat cengkeraman dengan titik poin terletak di front selatan dan menghubungkannya dengan kompleks perumahan yang terletak di bagian utara kota."

Mohamed menyimpulkan, "Dengan cara ini, rezim akan mengurung para pejuang di bangunan tempat tinggal."

sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top