wartaperang - Dua pembom bunuh diri meledakkan mobil berbahan peledak pada hari Selasa di luar kantor badan PBB dan sebuah pos pemeriksaan militer Somalia di Mogadishu, menewaskan 13 orang, termasuk tujuh penjaga, demikian menurut pernyataan dari petugas polisi Somalia.

service office jakarta .adv - Ledakan terjadi di dekat pangkalan Uni Afrika di wilayah bandara Mogadishu, demikian menurut penuturan dari kepala polisi Somalia General Mohamed Sheikh Hassan.

Pemberontak ekstremis Islam Somalia, Al-Shabab, mengaku bertanggung jawab, menurut stasiun radio kelompok tersebut, Andalus.

Tidak seperti serangan sebelumnya yang dilakukan oleh Al-Shabab yang terkait Al-Qaeda, orang-orang bersenjata tidak menemani pembom bunuh diri ini dalam melakukan aksinya, demikian menurut Kapten polisi Mohamed Hussein. Pembom bunuh diri pertama kali mencoba untuk mempercepat mobilnya untuk menerobos penghalang di kantor PBB tetapi penjaga menembaki mobil tersebut, katanya. Para penjaga berasal dari sebuah perusahaan keamanan swasta, kata seorang pejabat polisi, yang bersikeras agar dalam keadaan anonimitas.

Wakil juru bicara Sekjen PBB, Farhan Haq, mengatakan kepada wartawan bahwa jika para penjaga tidak menghentikan mobil ketika memasuki gedung PBB, akan ada jauh lebih banyak kerusakan dan korban jiwa.

Sebuah ledakan bom bunuh diri kedua menargetkan pos pemeriksaan yang diawaki oleh pasukan keamanan Somalia di dekat pangkalan Uni Afrika di Mogadishu, kata Hussein. Korban yang ditimbulkan masih belum jelas.

Al-Shabab melancarkan pemberontakan terhadap lemahnya pemerintah Somalia yang didukung PBB dengan tujuan untuk mendirikan sebuah emirat Islam yang diperintah oleh syariah Islam.

Lebih dari 22.000 pasukan penjaga perdamaian melayani di gabungan tentara-tentara dari negara Uni Afrika. Al-Shabab menentang kehadiran pasukan asing di Somalia.

lemari asam .adv - Meskipun Al-Shabab telah digulingkan dari Mogadishu pada 2011, namun mereka terus mengobarkan kampanye gerilya yang mematikan.

"Al Shabab yang putus asa mencari relevansi dan akan melakukan apa saja untuk menjaga mereka berada di berita utama," perwakilan khusus dari kelompok militer gabungan Uni Afrika untuk Somalia, Duta Besar Francisco Caetano Madeira, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

sumber: bostonglobe

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top