courtesy of Zaman Al-wasl
wartaperang - Sejumlah besar milisi yang kebanyakan dari mereka adalah warga Afghanistan telah tiba Palmyra dengan bantuan dari Iran untuk bertempur dengan bergabung rezim Assad, demikian menurut sebuah sumber.

service office jakarta .adv - Sumber informasi ini juga melaporkan bahwa rezim Suriah telah membawa milisi asing terutama pejuang dari Afghanistan, dengan jumlah diperkirakan antara 8.000 hingga 10.000 pejuang. Sumber ini juga memperkirakan bila mereka tiadk akan digunakan dan akan bertugas hanya untuk melindungi kota dari Negara Islam (ISIS/IS).

Logikanya, rezim Suriah dapat melindungi kota Palmyra dengan jumlah pasukan yang jauh lebih kecil dari pejuang Negara Islam, demikian menurut sumber. Dengan adanya pasukan ini, diperkirakan bila rezim Suriah berencana untuk melakukan serangan militer besar yang kemungkinan bertujuan untuk melaju semakin jauh dari  al-Badiya mencapai ke Deir Ezzor atau Raqqa, atau bisa jadi keduanya.

Sumber ini juga merinci bahwa sebagian besar cabang pejuang asing berbasis di al-Badiya di tengah-tengah pusat Palmyra di jalan antara Homs-Palmyra. Rezim telah mencegah orang dari lewat di dekat cabang kesatuan militer ini untuk menjaga kerahasiaan tentang pejuang dan gerakan mereka.

Zaman Al Wasl telah memperoleh gambar baru, tetapi dengan kualitas yang buruk dan tidak diterbitkan, menunjukkan bagian dari benteng kuno dan sebuah menara koneksi mobile dengan banyak barak sekitarnya berikut kendaraan berat dan tank.

Gambar lain menunjukkan sebuah peluncur roket terletak di daerah makam kuno. Kendaraan dicegah untuk memasuki daerah itu sebelumnya karena dianggap sebagai salah satu warisan UNESCO dunia.

Kecurigaan telah semakin meningkat setelah dibangunnya banyak barak dan pangkalan militer di Palmyra, wilayah dengan warisan yang unik dan kota kuno di dunia, disisi lain, tidak ada penjelasan mengenai keheningan UNESCO terhadap ancaman ke salah satu monumen paling penting di dunia ini.

lemari asam .adv - Kedatangan pasukan asing telah menjadi rahasia umum di Suriah yang telah mendapatkan dukungan sebelumnya dari negara-negara sahabatnya seperti Iran dan Rusia. Sebelumnya juga dikabarkan bila banyak tentara Korea Utara juga terlibat di tanah Suriah.

Baca juga: http://www.wartaperang.com/2016/03/pasukan-korea-utara-membantu-assad.html

sumber: ZA

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top