wartaperang - Milisi Houthi yang didukung oleh Iran dan sekutunya yaitu dari kubu mantan Presiden Ali Abdullah Saleh telah menandatangani kesepakatan untuk mendirikan sebuah dewan untuk menjalankan negara, Al-Arabiya News Channel melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita sabanews.net yang dikelola oleh milisi Houthi, kedua kelompok mengatakan bahwa dewan akan mencakup kepemimpinan berputar yang termasuk presiden dan wakil dari kedua belah pihak.

Sebagai tanggapan, menteri luar negeri dari pemerintah Yaman yang diakui secara internasional menganggap pembangunan yang sekarang terjadi adalah kudeta lain oleh Houthi. Menteri juga mendesak masyarakat internasional untuk bertindak melawan langkah ini.

Langkah itu diambil ketika pembicaraan damai yang disponsori PBB sekarang berlangsung di Kuwait. Pembicaraan damai ini tidak menunjukkan tanda-tanda menghasilkan kesepakatan untuk mengakhiri perang sipil Yaman.

Sebuah kesepakatan gencatan senjata antara Houthi dan loyalis Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi telah berulang kali dilanggar ketika kesepatakan ini mulai berlaku pada bulan April.

Pembicaraan perdamaian di Kuwait sejak itu telah dimulai dengan tujuan untuk mengakhiri pertempuran yang telah menewaskan lebih dari 6.200 orang dan membuat lebih dari 2,5 juta di negara Semenanjung Arab.

Sebuah aliansi yang dipimpin Saudi campur tangan dalam konflik Yaman pada bulan Maret 2015 untuk mencoba untuk mengembalikan Hadi berkuasa kembali setelah Houthi merebut Sanaa dan maju di markas sementara di Aden, memaksa dia untuk melarikan diri ke Arab Saudi.

Houthi masih mengendalikan ibukota Yaman Sanaa.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top