wartaperang - PM Irak Haider al-Abadi mengatakan Senin bahwa sebagian besar minyak diselundupkan oleh Negara Islam (ISIS) berjalan melalui Turki, bergabung dengan tuduhan dari negara-negara yang menghubungkannya sebagai pembiayaan militan Negara Islam.

Selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman yang mengunjungi Irak, Abadi menekankan "pentingnya menghentikan penyelundupan minyak oleh geng teroris [ISIS], yang sebagian besar diselundupkan melalui Turki," kata sebuah pernyataan dari kantornya.

Hubungan dengan Ankara telah membaik sejak Abadi menjabat pada 2014, namun ketegangan tetap terjadi atas isu-isu termasuk perang saudara Suriah, dan baru-baru ini berturut-turut atas pengerahan militer Turki di Irak utara.

Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian tuduhan yang menghubungkan Turki dan penyelundupan minyak oleh ISIS, yang menguasai sebagian besar Irak tahun lalu dan juga memegang wilayah utama di negara tetangga Suriah.

Seorang pejabat senior Turki pada hari Senin mengatakan bahwa pesawat tempur Turki telah mengambil bagian dalam operasi udara oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat tetapi belum membom sasaran-sasaran Negara Islam di Suriah sejak 24 November, ketika Turki menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia.

Rusia menuduh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya terlibat dalam perdagangan minyak IS, yang ia menjawab bahwa Rusia sebenarnya juga terlibat.

Media Iran kemudian mengambil klaim Rusia, menkritik Erdogan karena menyerang mitra-nya dari Rusia.

Dan Mohsen Rezaie, sekretaris Dewan Kebijaksanaan Iran, mengatakan penasehat militer Iran di tanah di Irak dan Suriah memiliki gambar truk minyak IS pergi ke Turki.

AS sementara itu mengatakan bahwa penyelundupan minyak ISIS melalui Turki tidak signifikan, mendorong Moskow menuduh Washington dari menutup-nutupi keadaan sebenarnya.

Iran dan Rusia adalah pendukung terbuka rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, sementara Turki mendukung pemberontak yang berjuang untuk penggulingan dan AS juga menyerukan Assad untuk meninggalkan kekuasaan, tetapi lebih langsung berkaitan dengan ISIS.

Baghdad memiliki hubungan dekat dengan Iran dan dipandang sebagai bersimpati kepada Assad, dan berbagai kelompok milisi Irak telah berjuang di Suriah atas namanya, tetapi Irak telah berupaya untuk menghindari pandangan publik bila mereka memihak dalam konflik.

Dalam beberapa hari terakhir, Baghdad menuduh Ankara mengirim pasukan ke Irak utara, di mana Turki telah melatih pasukan anti-ISIS, tanpa sepengetahuan atau persetujuan Irak dan menuntut mereka segera ditarik.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top