Courtesy of Zaman Alwasl
wartaperang - Sebuah eksodus besar-besaran oleh warga Kristen Suriah dari kota kuno Sadad, sebuah kota tenggara Homs, ke daerah-daerah yang dikuasai pemerintah terjadi ketika ISIS mengalami kemajuan dengan merebut kembali kota terdekat dengan Sadad, Maheen beberapa hari lalu, kata wartawan lokal.

Sadad, yang merupakan rumah bagi beberapa gereja dan peninggalan purbakala, sekarang menjadi incaran oleh ISIS. 12.000 wanita dan anak-anak dari kota Kristen Suriah telah melarikan diri, para penduduk laki-laki telah tinggal di belakang untuk melawan jihadis, Tribune Dunia dan Christian Post melaporkan.

"Sekitar 60 persen dari 12.000 warga, terutama perempuan dan anak, telah melarikan diri ke desa-desa Kristen lainnya di provinsi ini, seperti Fayruza dan Yazdal," Tribune mengutip pernyataan Walikota Sadad Suleiman Khalil. "para penduduk laki-laki tinggal di belakang untuk mempertahankan kota."

Tiga minggu lalu, pasukan rezim Suriah merebut Maheen, sekitar 25 kilometer (15 mil) barat laut dari Sadad. Kemenangan tersebut tidak berlangsung lebih dari beberapa minggu untuk berubah menjadi kemunduran baru untuk sekutu rezim yang dipimpin oleh Rusia karena tidak dapat mengalahkan ISIS meskipun telah melakukan 3000 serangan udara selama 11 minggu terakhir.

Ini bukan pertama kalinya bahwa Sadad telah diserang. Pada bulan Oktober 2013, rezim dan pemberontak pasukan Suriah berjuang untuk mengambil alih kota Kristen ini. Tapi sekarang, bahaya semakin mendekat untuk Sadad ketika ISIS semakin mendekat, menurut AFP.

ISIS mempunyai misi untuk menghancurkan bangunan dan monumen yang bertentangan pelaksanaan yang ketat dari Islam dan mereka sudah meledakkan gereja-gereja Kristen, kuburan Muslim, dan kuil-kuil suci. Mereka juga menculik ratusan warga sipil di provinsi Homs.

Dalam upaya untuk mencegah kelompok teroris dari mengambil alih Sadad, kelompok milisi Kristen Suriah yang menamakan dirinya Sotoro telah mengirimkan 250 pejuang untuk membantu kota Kristen mengusir ekstremis. Tentara Suriah dilaporkan bersiaga di luar Sadad, dan pasukan Rusia juga ditempatkan antara kota Kristen dan Maheen.

Perang Suriah dimulai dengan gerakan pro-demokrasi yang tumbuh menjadi pemberontakan bersenjata dan telah meradang menjadi konfrontasi regional. Sekitar 300.000 orang tewas dalam konflik, menurut perkiraan PBB.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top