wartaperang - Dua ibu Muslim mengenakan jilbab dihardik dan dicegah untuk memasuki taman kanak-kanak di pulau Perancis Corsica pada hari Senin oleh dua orang tua lainnya, kata para pejabat.

Insiden itu terjadi dengan orang tua yang mengantar anak-anak mereka di awal hari sekolah di Bonifacio, di ujung selatan pulau.

"Kedua wanita, mengenakan jilbab Muslim, dihentikan oleh dua orang, dua bersaudara, yang berpikir itu tidak benar bahwa anak-anak mereka tidak diperbolehkan untuk memakai lambang agama mereka di sekolah dan wanita ini bisa masuk dengan cadar mereka," kata jaksa setempat Eric Bouillard, membenarkan laporan di surat kabar Corse-Matin.

Walikota Bonifacio Jean-Charles Orsucci mengatakan pejabat pendidikan "telah campur tangan untuk memungkinkan mereka masuk dengan normal ke sekolah".

"Polisi dan seorang inspektur sekolah juga dikirim ke lokasi dan situasi telah tenang. Tidak ada kekerasan, tidak ada ancaman, dan karena itu tidak ada hukum yang dilanggar, "kata Bouillard.

Sementara simbol-simbol agama dilarang untuk murid dan guru di sekolah-sekolah Perancis, tidak ada larangan serupa untuk orang tua.

Insiden ini adalah contoh terbaru dari ketegangan antar komunal di Perancis.

Larangan burkini oleh otoritas lokal dalam serangkaian resort di Perancis selatan membagi pendapat warga dan berakhir di pengadilan.

Sebuah pengadilan tingkat tinggi akhirnya menangguhkan larangan baju renang Islam pada hari Kamis setelah pihak berwenang di sana menentang putusan pengadilan administrasi tertinggi negara itu.

Larangan datang setelah baju renang full-body diduga memicu bentrokan kekerasan di Corsica - dalam insiden terbaru dalam serangkaian insiden yang meningkatkan ketegangan antara Muslim lokal dan tetangga mereka.

Pada bulan Desember, para demonstran merusak sebuah mushola dan menghancurkan salinan Al-Qur'an setelah serangan terhadap petugas pemadam kebakaran yang menyalahkan pada pemuda asal Arab.

Sumber: al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top