wartaperang - Pentagon mengatakan hari ini, "tidak ada informasi yang mendukung klaim Rusia bahwa mereka juga melakukan aksi serangan yang menewaskan jubir ISIS Abu Muhammad al-Adnani."

ISIS mengatakan Selasa bahwa Adnani, 39 tahun, "menjadi martir ketika melakukan survei operasi untuk mengusir kampanye militer terhadap Aleppo." Edisi baru dari koran mingguan mereka, Naba, menyampaikan penghargaan kepada jihadis Suriah yang awalnya berjuang dengan al-Qaeda di Irak.

"Pada tanggal 30 Agustus, 2016, serangan dilakukan dari bomber Rusia Su34 dilakukan dekat Maaratat-Um-Haush (provinsi #Aleppo) telah menghilangkan konsentrasi besar militan #ISIS (hingga 40 orang)," Departemen Pertahanan Rusia memposting pernyataan itu pada halaman Facebook mereka.

"Di antara mereka teroris, menurut informasi yang dikonfirmasi melalui beberapa saluran intelijen, ada pemimpin militer Abu Mohammad al-Adnani yang dikenal sebagai Juru Bicara dari organisasi teroris internasional ISIL" lanjut pernyataan itu. "Abu Mohammad al-Adnani dianggap orang kedua di ISIS setelah pemimpinnya Abu Bakr al-Baghdadi dan terkenal karena seruannya untuk melakukan serangan teroris di negara-negara Barat Europe dan di USA."

Sekretaris pers Pentagon Peter Cook mengatakan kepada wartawan hari ini, "Amerika Serikat telah aktif mencari Adnani untuk beberapa waktu, mengingat peran pentingnya dalam organisasi."

"Dan aku tidak akan masuk ke dalam masalah-masalah intelijen atau operasional, tetapi kami telah mengkonfirmasi untuk anda semua bila kita yang melakukan serangan presisi kemarin menargetkan Adnani dekat al-Bab, Suriah. Dan kami masih menilai hasil serangan itu," kata Cook.

"Sekarang, berkenaan dengan Rusia, kami tidak memiliki informasi yang mendukung klaim Rusia bahwa mereka juga melakukan serangan terhadap Adnani. Dan saya hanya akan mencatat bahwa dari awal, Rusia, seperti yang anda tahu, telah menghabiskan sebagian besar waktunya, melakukan kampanye militer mendukung dan menopang rezim Assad."

Cook menambahkan bahwa "jika Rusia berubah, itu akan menjadi hal yang baik."

"Tapi sekali lagi, kami tidak memiliki informasi saat ini untuk mendukung klaim bahwa mereka juga melakukan aksi serangan dengan cara ini," katanya, menekankan sebuah "proses ketat" sedang berlangsung untuk meninjau serangan.

Juru bicara itu menekankan, "serangan presisi itu kami yang melakukannya, setelah tinjauan yang luas dan proses yang sangat disengaja - dan jadi kami melakukan serangan, kami memiliki serangan lain terhadap sasaran bernilai tinggi."

Washington telah menyampaikan kritik kepada Rusia karena menyerang sekutu oposisi Bashar Assad bukan ISIS.

sumber: pjmedia

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top