wartaperang - Pasukan keamanan Irak akan siap di bulan depan untuk melakukan serangan terhadap kubu Negara Islam (ISIS/IS) Mosul, jenderal di militer AS mengatakan Rabu.

"Kami menilai hari ini bahwa Irak pada awal Oktober akan memiliki semua kekuatan untuk dikerahkan, dilatih, diterjunkan dan dilengkapi yang diperlukan untuk operasi di Mosul," General Joe Dunford, Ketua Gabungan Kepala Staf, mengatakan pada sebuah acara militer di Washington.

"Waktu operasi saat ini benar-benar hanya menunggu dari keputusan politik oleh Perdana Menteri (Haider al) Abadi."

Pasukan Irak telah bergerak ke utara dari Baghdad selama hampir dua tahun, secara bertahap merebut kembali daerah-daerah di mana ISIS mendeklarasikan "kekhalifahan" pada Juni 2014.

Pasukan Peshmerga Kurdi di utara Mosul juga akan bergabung dalam penyerangan ini.

Amerika Serikat memimpin kampanye udara internasional yang telah menyerang target-target ISIS di Irak dan Suriah.

Meskipun Pentagon tidak berencana untuk mengirim langsung pasukan Amerika dalam pertempuran, ia memiliki ribuan tentara di Irak yang melatih dan mempersenjatai mitra Irak. AS Sendiri mengirimkan tentara daratnya untuk berjuang bersama FSA di Suriah, yang dalam insiden kemarin dimana videonya menjadi viral, telah di usir oleh pasukan pemberontak di lapangan.

"Kami akan berada dalam posisi untuk memberikan dukungan apa pun, penguatan apa pun, kekuatan-kekuatan yang dibutuhkan untuk menjadi sukses," kata Dunford.

ISIS merebut Mosul, kota kedua di Irak yang merupakan kosmopolitan dan konservatif Islam bercampur, dalam serangan kilat melalui utara dan barat negara itu.

Mosul memiliki populasi sekitar dua juta orang sebelum ISIS mengambil alih.

Angka yang akurat bagi penduduk yang tersisa di kota sulit didapat tetapi PBB dan pejabat lain mengatakan hingga satu juta warga sipil mungkin masih hidup di bawah kekuasaan ISIS di daerah Mosul.

Pentagon memperkirakan 3.000 hingga 4.500 pejuang Negara Islam berada di Mosul.

Sumber: Al-arabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top