wartaperang - Pertempuran baru meletus di kota kedua Libya Rabu, membawa korban tewas dalam tiga hari kekerasan antara milisi pro-pemerintah dan pejuang Islam untuk lebih dari 30 orang, kata para pejabat.

Saksi mata mengatakan bentrokan itu memakai artileri berat. Beberapa dari mereka dengan sengit menghantam Benghazi sejak mantan jenderal Khalifa Haftar melancarkan serangan yang didukung pemerintah baru di timur kota pada bulan Oktober.

Milisi Islam termasuk pejuang dari radikal kelompok Ansar al-Sharia menguasai Benghazi pada bulan Juli.

Setidaknya 32 orang, termasuk warga sipil, telah tewas dalam pertempuran sejak Senin, menurut Benghazi Medical Centre. Dikatakan tujuh orang tewas pada hari Rabu saja.

Sejak awal serangan Haftar ini, 286 orang telah tewas, berdasarkan jumlah total dari AFP yang didapat dari angka yang diberikan oleh sumber-sumber medis dan keamanan.

Kelompok-kelompok Islam tidak mengungkapkan berapa korban tewas mereka.

Bentrokan pada Rabu pagi difokuskan pada timur, barat dan pusat kota, terutama dekat dengan markas besar keamanan Benghazi, yang direbut kembali dari Islamis dua hari lalu, kata Kolonel Ahmed al-Mesmari.

"Tentara menghadapi perlawanan yang kuat dari Islamis bersenjata", tambahnya.

Kelompok Islam mendirikan barikade pasir di jalan-jalan utama kota ini dengan patroli area memakai kendaraan bersenjata dengan senjata anti-pesawat, kata beberapa saksi mata.

Seorang pejabat keamanan mengatakan pasukan Haftar melakukan serangan udara terhadap pemberontak di pusat kota.

Daerah dekat dengan pelabuhan Benghazi adalah juga tempat pertempuran sengit, dengan pasukan pro-pemerintah berusaha ingin merebut kendali dari hub strategis dari kelompok Islam.

Pihak berwenang Libya telah berjuang untuk menegaskan kendali seluruh negara yang telah dibanjiri dengan senjata dan milisi kuat yang menggulingkan pemimpin otokratis lama Muammar Qaddafi dalam pemberontakan 2011.

Pemerintah yang diakui secara internasional terpaksa berlindung di timur negara itu untuk melarikan diri dari Tripoli yang dikuasai oleh koalisi milisi Islam pada akhir Agustus.

Perancis, Inggris dan Amerika Serikat pada hari Selasa meminta komite Dewan Keamanan untuk menambahkan Ansar al-Sharia ke daftar teror PBB karena hubungan mereka dengan al-Qaeda.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top