wartaperang - Ekstremisme religius adalah penyimpangan yang harus diberantas, Raja Arab Saudi Abdullah mengatakan pada hari Minggu, dengan angkatan udaranya terlibat dalam kampanye pimpinan AS terhadap militan jihadis di Suriah.

"Ekstremisme, yang telah menghasilkan terorisme, mengharuskan kita untuk menggabungkan upaya kami untuk memerangi dan mengalahkannya karena tidak ada hubungannya dengan Islam", kata raja dalam pidato tahunan kepada para pemimpin delegasi dari negara-negara Islam yang melakukan ibadah haji tahunan, kantor berita resmi SPA melaporkan.

Arab Saudi dan empat negara Arab lainnya telah bergabung dengan koalisi yang dipimpin Amerika yang melakukan serangan udara terhadap posisi-posisi kelompok pemberontak Negara Islam di Suriah.

Para militan, yang juga telah menyita wilayah di Irak, telah melakukan serangkaian kekejaman termasuk penyaliban dan pemenggalan yang telah dikutuk oleh umat Islam di seluruh dunia.

Ekstrimisme "merupakan faktor jahat yang hanya kita yang bisa memperbaiki dan memberantas", kata raja dalam pidato yang disampaikan oleh Putra Mahkota Salman bin Abdul Aziz, yang juga memegang jabatan pertahanan.

"Dan kita terlibat dalam pemberantasan itu dengan tekad", katanya kepada audiens yang termasuk presiden dan pejabat senior lainnya dari negara-negara Islam.

Dia mengatakan orang-orang muda harus dilindungi dari ide-ide ekstremis.

Pemerintah Saudi telah lama dikhawatirkan oleh blowback dari kelompok jihadis, terutama setelah serangan Al-Qaeda di kerajaan dari tahun 2003-2006.

Pidato kerajaan terjadi di Mina, di mana dua juta peziarah Muslim dari seluruh dunia terlibat dalam ritual melempar batu kepada setan pada hari Minggu, hari kedua terakhir dari haji tahunan.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top