wartaperang - Protes mematikan di Turki atas kebijakan pemerintah tentang Negara Islam ditujukan untuk menyabotase proses perdamaian yang rapuh antara pemberontak Kurdi dan Ankara, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Kamis.

"Ini sangat jelas bahwa game ini bertujuan untuk menyabotase lingkungan yang damai di timur dan tenggara serta proses perdamaian dan persaudaraan kita", kata Erdogan dalam komentar pertamanya pada kerusuhan yang telah menewaskan sedikitnya 22 orang tewas.

Para pengunjuk rasa pro-Kurdi yang marah dengan keengganan Turki untuk melakukan intervensi militer terhadap jihadis Negara Islam (ISIS) yang berusaha untuk merebut kota Suriah utama Kurdi Kobane di perbatasan Turki.

Erdogan mengatakan: "Kami tidak akan mentolerir setiap ancaman atau intimidasi yang menargetkan perdamaian Turki, stabilitas dan keamanan".

"Kami akan memulai langkah-langkah yang diperlukan untuk melawan orang-orang yang terlibat dalam tindakan seperti itu", katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh presiden.

Erdogan juga menyalahkan "lingkaran hitam" atas "hilangnya nyawa dan darah" dan mendesak semua pemimpin politik untuk tidak bertindak dengan cara yang bisa mempromosikan kekerasan, vandalisme atau kekacauan.

Kurdi telah memperingatkan bahwa jatuhnya Kobane bisa mengakhiri pembicaraan damai antara Ankara dan Kurdistan Partai Pekerja (PKK), yang selama tiga dekade melancarkan pemberontakan untuk pemerintahan sendiri di Turki, namun telah menjajagi gencatan senjata sejak 2013.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top