wartaperang - Pesawat-pesawat drone dikatakan telah berhasil melacak anggota militan Negara Islam (ISIS/IS) yang dikenal sebagai "Jihadis John" di Suriah tetapi Pasukan Khusus Inggris khawatir misi untuk membunuh atau menangkap buronan ini mungkin berakhir dengan kegagalan, Daily Mail melaporkan pada hari Minggu.

"Jihadis John" diyakini berada di balik pemenggalan dua sandera Inggris, ditemukan oleh reaper drone di Raqqa, kubu militan di Suriah timur, harian itu melaporkan.

Pesawat-pesawat drone dikerahkan ke benteng kelompok jihadis yang diyakini telah mengidentifikasi beberapa sandera memakai baju oranye, kata surat kabar itu.

Semua sandera yang dipenggal oleh Negara Islam muncul dalam video mengenakan baju oranye menyerupai dengan yang dipakai oleh tahanan di Teluk Guantanamo, Kuba.

Surat kabar itu mengatakan bahwa meskipun talah berbekal data intelejen, petinggi Inggris telah mengesampingkan operasi penyelamatan karena pertahanan Negara Islam menjadi terlalu kuat.

Departemen Pertahanan telah menyarankan bahwa kampanye pengeboman yang berkelanjutan yang berlangsung beberapa minggu akan lebih baik, kata harian itu.

Harian tersebut mengutip seorang sumber yang mengatakan bahwa citra yang ditangkap oleh drone dan satelit "adalah instruktif tapi IS [ISIS] infrastruktur di Raqqa harus ditargetkan selama periode yang berkelanjutan untuk membuat semacam kemungkinan razia yang realistis".

"Atas dasar saran kami saat ini ada sangat sedikit kesempatan yang disetujui oleh Perdana Menteri [David Cameron] atas tawaran penyelamatan. Prospek keberhasilan harus menjadi 100 persen atau sekitar itu, dan pada saat ini sangat jauh dari angkat tersebut. Saat ini tidak ada banyak pilihan lain di atas meja".

"Sementara penampakan Jihadi John berguna, seperti halnya mempublish identitasnya, kita masih jauh dari mendapatkan dirinya. Saat ini sebuah operasi hanyalah sebuah bunuh diri".

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top