wartaperang - Salah satu anggota dari pasukan operasi khusus AS tewas dalam misi semalam untuk menyelamatkan sandera yang ditahan oleh pejuang Negara Islam/ISIS di Irak utara. Ini merupakan kali pertama tentara Amerika mati di tanah pertempuran dengan pejuang Negara Islam, para pejabat AS mengatakan pada hari Kamis.

Enam puluh sembilan sandera berhasil diselamatkan dalam aksi. Yang menjadi target adalah penjara ISIS sekitar 7 kilometer utara dari kota Hawija, menurut dewan keamanan wilayah Kurdistan, dimana pasukan kontraterorismenya mengambil bagian.

Para sandera yang diselamatkan dalam serangan ini semua adalah orang Arab, termasuk penduduk lokal dan tersangka yang dianggap mata-mata oleh pejuang Negara Islam, kata seorang pejabat AS, Kamis.

Pejabat itu mengatakan kepada Reuters bahwa sekitar 20 sandera adalah anggota pasukan keamanan Irak.

"Beberapa sisanya adalah Daesh (ISIS), pejuang yang Daesh pikir mata-mata," kata pejabat itu. "Sisa dari mereka adalah warga kota setempat."

Lebih dari 20 gerilyawan ISIS tewas dan enam ditahan, kata dewan keamanan.

"Puluhan" pasukan AS terlibat dalam misi, kata seorang pejabat pertahanan AS yang menerangkan lebih spesifik tentang jumlah.

"Ini adalah operasi yang sengaja direncanakan, tetapi juga dilakukan dengan pengetahuan bahwa tindakan segera diperlukan untuk menyelamatkan nyawa orang-orang ini," kata pejabat pertahanan AS.

Tentara AS ditembak selama misi dan dibawa ke ibukota daerah Kurdistan Erbil, di mana ia meninggal, kata pejabat pertahanan AS. Dia adalah tentara Amerika pertama yang tewas dalam pertempuran darat di Irak sejak Amerika Serikat menarik pasukannya pada 2011.

Sekretaris Pers Pentagon Peter Cook mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyelamatkan termasuk 20 anggota pasukan keamanan Irak. Dia mengatakan misi itu telah diminta oleh Pemerintah Daerah Kurdistan.

Dewan Keamanan Kurdi mengatakan para sandera yang diselamatkan telah diserahkan kepada "pihak berwenang yang relevan" setelah menerima perawatan medis.

Sumber di daerah Hawija mengatakan mereka mendengar ledakan dan tembakan semalam dan militan ISIS telah ditarik setelah serangan itu. Rupanya terjadi relokasi basis mereka.

Lima helikopter AS yang diluncurkan dari Erbil terlibat dalam misi, dan Amerika Serikat telah memberikan tumpangan helikopter, dukungan intelijen, dukungan serangan udara, dan dukungan penasehat untuk Peshmerga, kata pejabat pertahanan AS.

Serangan udara diluncurkan sebelum dan setelah misi untuk memblokir pendekatan ke penjara dan menghancurkannya setelah itu, kata pejabat pertahanan AS.

Operasi di utara adalah serangan paling signifikan terhadap ISIS sejak Mei, ketika pasukan operasi khusus AS menewaskan salah satu pemimpin senior, Abu Sayyaf dari Tunisia, dalam penggerebekan di Suriah.

Hawija adalah kubu pejuang ISIS yang telah merebut beberapa lusin pejuang Kurdi Peshmerga dalam pertempuran.

Negara Islam juga dikenal sebagai ISIS, telah selama lebih dari satu tahun menjadi target serangan udara harian di Irak dan Suriah oleh koalisi pimpinan AS.

Misi penyelamatan AS berlangsung di tengah memuncaknya kekhawatiran di Washington atas meningkatnya intervensi Rusia di Timur Tengah.

Mantan musuh Perang Dingin AS yaitu Rusia telah melakukan serangan udara di Suriah terhadap lawan dari sekutu daerah terdekatnya Bashar al-Assad, menimbulkan pertanyaan dari pihak Irak mengenai tekad Amerika untuk memerangi militan di wilayahnya.

Rusia juga telah bergabung dalam sel intelijen berbasis di Baghdad bersama dengan Iran, Irak dan Suriah yang telah memberikan informasi tentang target ISIS.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menghadapi tekanan kuat dari koalisi yang berkuasa dan milisi Syiah yang kuat untuk meminta serangan udara Rusia pada ISIS, yang menguasai sepertiga dari produsen minyak utama OPEC.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top