wartaperang - Kepala afiliasi Al-Qaeda Suriah telah mengeluarkan sebuah imbalan bernilai jutaan dolar atas pembunuhan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan kepala kelompok militan Syiah Hizbullah yang kuat.

Dalam rekaman suara yang dirilis Senin, kepala Al-Nusra Front Abu Mohamed al-Golani mengatakan ia akan membayar "tiga juta euro ($ 3.400.000) bagi siapa saja yang bisa membunuh Bashar al-Assad dan mengakhiri ceritanya".

"Berapa lama harus menunda hak-hak Muslim mereka dan menumpahkan darah mereka untuk seorang pria yang mencintai kekuatannya?" Tanyanya.

Kepala militan mengatakan ia akan membayar bahkan jika anggota keluarga Assad sendiri yang melakukan pembunuhan kepada kepala negara, dan mengatakan Al-Nusra akan melindungi pembunuh dan keluarganya.

Golani juga menawarkan "dua juta euro ($ 2.200.000) untuk siapa saja yang membunuh kepala Hizbullah Hassan Nasrallah, bahkan jika itu adalah anggota keluarga atau sekte itu sendiri."

Hizbullah telah melakukan intervensi militer dalam konflik brutal Suriah atas nama Assad, mengirim ribuan pejuang ke berbagai wilayah di seluruh negeri.
Seruan ini sendiri ditargetkan kepada sekte Alawite.

Dalam pesan audio yang sama, al-Golani mendesak pemberontak untuk meningkatkan serangan terhadap benteng minoritas Alawit dimana Presiden Bashar al Assad berasal, sebagai pembalasan atas apa yang dia katakan adalah pembunuhan tanpa pandang bulu dari Muslim Sunni oleh serangan Rusia.

Ia mengatakan intervensi militer Rusia sejak pekan lalu itu bertujuan untuk menyelamatkan pemerintahan Assad dari kehancuran tetapi ditakdirkan untuk gagal, setelah Suriah mendapat dukungan militer Iran dan Hizbullah sebelumnya.

"Tidak ada pilihan selain meningkatkan pertempuran dan untuk menargetkan kota-kota dan desa-desa Alawite di Latakia dan saya sebut semua faksi untuk ... dalam sehari untuk menghantam desa mereka dengan ratusan rudal seperti yang mereka lakukan untuk kota dan desa-desa Sunni," kata Golani.

Golani menggambarkan intervensi Rusia sebagai perang salib Kristen baru dari timur yang ditakdirkan untuk gagal dan datang setelah "serangkaian kemenangan yang dibuat oleh Mujahdeen".

"Perang di Cham (Suriah) akan membuat Rusia melupakan kengerian yang mereka hadapi di Afghanistan. Invasi baru Rusia adalah panah terakhir persenjataan dari musuh-musuh Islam dan musuh-musuh Suriah," katanya.

Rusia telah secara dramatis mengintensifkan kampanye pengeboman di hari terakhir. Moskow mengatakan mereka telah menargetkan target Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), tetapi sebagian besar serangan telah memukul faksi pemberontak lainnya yang melawan Assad, beberapa di antaranya memiliki dukungan dari kekuatan Arab, Turki atau Amerika Serikat.

Pemberontak juga mengatakan kebijakan "bumi hangus" Rusia membunuh puluhan warga sipil.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top