wartaperang - Sekelompok warga Rusia ditangkap dengan bom bersiap untuk menyerang sistem transportasi umum Moskow dan termasuk beberapa orang yang telah dilatih oleh ISIS di Suriah, layanan keamanan Rusia mengatakan pada hari Senin.

Komite Anti-Terorisme Nasional mengatakan pada hari Minggu bila mereka telah menahan sekitar 10 orang yang ditangkap dengan peralatan pembuat bom dan alat peledak improvisasi.

"Beberapa orang menjalani pelatihan di kamp Negara Islam di Suriah," kata kantor berita Interfax mengutip pernyataan Keamanan Federal (FSB). "Dua tahanan mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk melakukan serangan teroris di angkutan umum di Moskow."

Rusia telah meningkatkan keamanan, khawatir tentang ancaman dari militan Islam terutama dari Kaukasus Utara yang bergolak dimana para pejuang kembali pulang dari Timur Tengah atau Afghanistan, memungkinkan mereka membalas dendam atas intervensi militer Moskow melawan pemberontak Suriah.

Presiden Vladimir Putin mengatakan lebih dari 2.000 militan dari bekas Uni Soviet berperang di Suriah.

FSB mengatakan calon pembom telah kembali ke Rusia jauh sebelum Moskow memulai kampanye serangan udara dalam mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad pada akhir September.

Tapi penangkapan mereka akan dilihat oleh Kremlin sebagai pendukung argumen bahwa intervensi diperlukan untuk menjaga gerilyawan dalam negeri tumbuh di teluk.

"Daripada menunggu mereka untuk kembali ke rumah, kita harus membantu Presiden al-Assad melawan mereka di sana," kata Putin di televisi sebelum bertemu Presiden AS Barack Obama pada bulan September.

Beberapa warga Rusia berpendapat, bagaimanapun, bahwa tindakan Putin bisa membuat Rusia menjadi target serangan balas dendam.

"Ancaman kegiatan teroris telah meningkat tajam sehubungan dengan awal kampanye pemboman massal di Suriah," kata Gennady Gudkov, seorang aktivis oposisi dan mantan wakil kepala Komite Keamanan Parlemen Rusia.

"Selain itu, ancaman telah meningkat secara khusus di Moskow," katanya kepada stasiun radio Echo Moskvy.

Ibukota Rusia memiliki sejarah suram terkait serangan militan yang terjadi lebih dari satu dekade. Baru-baru ini, dua pembom bunuh diri menewaskan 40 orang di metro Moskow pada 2010, dan pada tahun 2011, lebih dari 30 orang tewas dalam pemboman bunuh diri di bandara Domodedovo Moskow.

Kremlin mengatakan pada hari Senin bahwa kepala negara bekas Uni Soviet mengadakan pertemuan di Kazakhstan pada hari Jumat akan mendukung penciptaan gugus tugas bersama untuk membela perbatasan eksternal mereka.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top