wartaperang - Setidaknya 86 orang tewas pada hari Jumat dalam bentrokan antara pemberontak Houthi dan suku lokal dalam pertempuran di Yaman, koresponden Al-Arabiya melaporkan.

Bentrokan pecah pada hari sebelumnya setelah setidaknya 25 pemberontak Houthi tewas dalam penyergapan oleh suku di dekat kota Radaa, yaitu 100 km sebelah selatan timur ibukota Sanaa.

Para suku di Radaa, sebuah distrik yang sebagian besar Sunni, dilaporkan menghancurkan dua tank dan tiga kendaraan lapis baja yang digunakan oleh para pemberontak Houthi.

Bentrokan pada hari Jumat menyusul serangan Houthi sebelumnya pada hari Kamis yang menewaskan sedikitnya 15 anggota suku setempat, termasuk lima wanita, di kota yang sama karena penembakan artileri berat, menurut Agence France Presse.

Yaman telah jatuh ke dalam perang sejak Presiden Ali Abdullah Saleh mengundurkan diri pada tahun 2012. Yaman telah dilanda selama bertahun-tahun oleh pemberontakan al-Qaeda yang telah mengadakan puluhan serangan bunuh diri terhadap aparat keamanan dan pasukan militer. Kemiskinan dan pengangguran juga memberikan tekanan besar pada Yaman.

Namun milisi Syiah telah memberikan kejutan di kawasan dengan pengambilalihan mengejutkan dari mereka terhadap ibu kota Sanaa pada 21 September.

Houthi, yang tergabung dalam sekte Syiah Zaidi Islam yang mendominasi di Yaman Utara, telah memperluas kehadiran mereka di seluruh negeri dengan mengambil keuntungan dari kekacauan di pasukan tentara dan keamanan nasional.

Saleh, bisa dibilang pemimpin paling berpengaruh di Yaman yang telah dikenal selama puluhan tahun, telah dituduh mendukung pemberontak dalam usahanya untuk kembali berkuasa.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top