wartaperang - Moskow pada hari Kamis membantah klaim AS bahwa mereka telah sepakat untuk berbagi intelijen dengan Washington atas Negara Islam (ISIS), mengatakan itu akan terjadi jika ada persetujuan Dewan Keamanan PBB untuk setiap operasi terhadap Negara Islam atau ISIS.

Pernyataan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pekan ini bahwa ia dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov sepakat untuk meningkatkan berbagi intelijen tentang ISIS.

Namun kementerian luar negeri Rusia membantah bahwa mengatakan Moskow tidak akan bergabung dengan koalisi yang dibentuk tanpa dukungan dari Dewan Keamanan PBB dan melanggar hukum internasional.

Ini menunjukkan bahwa komisi bilateral yang melibatkan Washington dan Moskow yang bertujuan untuk membantu mengatasi terorisme telah dibatalkan oleh Amerika Serikat, menurut AFP.

Moskow juga menambahkan bahwa mereka sudah memberikan "bantuan yang signifikan" ke negara-negara termasuk Suriah dan Irak dan akan terus melakukannya.

Tamparan ke Kerry tampaknya menggarisbawahi lagi hubungan yang masih kurang bagus dari AS-Rusia, ditempat oleh krisis di Ukraina di mana pemberontak pro-Rusia memerangi pemerintah pro-Barat.

Kerry mengatakan pada hari Selasa bahwa Lavrov telah mengakui kesiapan mereka untuk membantu dengan senjata dan berpotensi untuk memberikan nasehat atau pelatihan terhadap militer Irak.

AS telah memberlakukan sanksi terberat kepada Moskow sejak akhir Perang Dingin atas dukungan Rusia kepada para pemberontak separatis di Ukraina.

Kedua belah pihak juga berselisih atas perang sipil di Suriah, di mana Moskow telah menjadi sekutu setia Presiden Bashar al-Assad.

Washington saat ini menjadi ujung tombak koalisi negara-negara Barat dan Arab melakukan kampanye udara melawan jihadis Negara Islam.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top