wartaperang - Sekitar 300 petugas polisi Aljazair berbaris melalui Aljir pada Selasa dalam protes publik yang jarang terjadi dilakukan oleh aparat keamanan untuk menunjukkan solidaritas dengan demonstrasi polisi atas kondisi dan kerusuhan di selatan kota.

Protes yang dilakukan oleh karyawan pelayanan publik umum terjadi di Aljazair, tetapi pasukan keamanan jarang turun ke jalan.

Para petugas, dari unit kerusuhan, berbaris dalam seragam biru mereka menuju pusat ibukota, menurut seorang wartawan Reuters di lokasi kejadian.

Polisi sudah turun ke jalan-jalan di kota gurun Aljazair selatan Ghardaïa pada hari Senin untuk unjuk rasa setelah bentrokan terjadi di wilayah ini antara suku Arab dan Berber.

Kerusuhan pecah antara dua komunitas dekat Ghardaia, dengan dua orang tewas dan tempat bisnis dibakar, kantor berita APS resmi dan media lokal melaporkan.

Pemuda dari kedua komunitas melemparkan batu dan bom bensin dan juga membakar beberapa tempat bisnis, menurut APS dan laporan media Aljazair. Beberapa polisi juga terluka.

Daerah ini telah tegang sejak polisi menangkap sekelompok pemuda pekan lalu karena dicurigai terlibat dalam bentrokan sebelumnya.

Ghadaia, sekitar 600 km (370 mil) dari Aljir, adalah rumah bagi orang Arab dan komunitas Mozabite Berber, yang berbicara bahasa sendiri dan mengikuti sekolah Islam sendiri. Kawasan ini sering menjadi tempat bentrokan dimana orang Arab dan Mozabites bersaing atas pekerjaan, rumah dan tanah.

Kekerasan serupa terjadi di daerah ini tahun lalu, yang mengakibatkan kematian sedikitnya lima orang.

Kepala Kepolisian Abdelghani Hamel mengunjungi provinsi itu pada hari Senin dalam upaya untuk memulihkan ketenangan setelah ratusan polisi melakukan pawai di Ghardaïa untuk memprotes serangan terhadap mereka oleh kelompok-kelompok pemuda.

Pasukan keamanan Aljazair berperang dengan militan Islam pada 1990-an di mana 200.000 orang tewas dan protes tidak menyebabkan dampak keamanan bagi negara OPEC ini.

Tapi pemberontakan 2011 di negara tetangga Tunisia, Libya dan Eqypt, telah membuat negara ini berada di bawah tekanan untuk menahan kerusuhan sosial di Aljazair, meskipun banyak orang waspada terhadap gejolak setelah konflik sebelumnya.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top