wartaperang - Televisi Iran menerbitkan gambar langka pada hari Senin dimana kepala Pasukan Quds elit berada di Irak dan berita ini serta merta beredar secara online mengingat orang ini termasuk tokoh paling kuat dan rahasia di kawasan.

Foto Mayjen Qassem Suleimani menunjukkan dia di medan perang Irak yang diterbitkan di situs televisi pemerintah IRINN dan berulang kali berbagi di Twitter.

Sambil tersenyum lebar, Suleimani, mudah diidentifikasi oleh rambut beruban dan janggutnya, terlihat berdiri di samping pejuang Peshmerga Kurdi. IRINN tidak mengatakan di mana foto itu diambil.

Iran awalnya membantah Suleimani berada di Irak, tapi beberapa gambar yang digunakan dalam media resmi telah muncul untuk mengkonfirmasi kehadirannya di dekat pertempuran melawan militan dari Negara Islam (ISIS).

Pasukan Quds, cabang dari Pengawal Revolusi Iran, adalah pasukan sangat rahasia dan melakukan fungsi keamanan luar negeri bila dipandang perlu untuk melindungi Republik Islam.

Sebagai pemimpinnya, Suleimani jarang disebutkan dalam media Iran tapi ia telah terkenal reputasinya sebagai salah satu tokoh keamanan yang paling berpengaruh di Timur Tengah.

Sejak pemerintah Irak diserang Negara Islam musim panas ini, Iran telah memainkan peran penting dalam mencoba untuk memutar kembali arah serangan oleh kelompok militan ekstrimis, mengirim penasihat militer dan senjata melintasi perbatasan.

Suleimani sebelumnya digambarkan berada di dekat kota Irak Amerli, ketika pejuang Kurdi, milisi Syiah dan tentara Irak membebaskannya pada 1 September.

Seorang pejabat senior keadilan Iran juga baru-baru ini menyatakan bahwa Suleimani hadir dalam pertempuran dekat Erbil bersama pasukan Kurdi pada awal Agustus, melanggar reputasinya untuk selalu tak terlihat oleh umum.

"Dia memang seperti Keyser Soze", kata seorang pejabat senior AS, membandingkan Suleimani dengan karakter yang tampaknya tak terlihat dan diperankan oleh Kevin Spacey dalam film "The Usual Suspects".

Runtuhnya militer Irak di tangan militan Muslim Sunni dekat perbatasan Iran menimbulkan ketakutan di Teheran.

Berikat Islam Syiah, Iran dan Irak telah tumbuh lebih dekat dalam pemerintahan sejak penggulingan pemimpin Sunni Saddam Hussein dalam invasi pimpinan AS tahun 2003.

Media Iran melaporkan secara teratur kematian "sukarelawan" Iran yang tewas di Suriah dan Irak dalam memerangi militan. Pihak berwenang mengklaim pejuang tersebut pergi atas kehendak sendiri untuk melindungi tempat-tempat suci Syiah.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top