wartaperang - Setidaknya 12 orang tewas di kota Libya timur Benghazi pada hari Rabu, ketika pasukan setia kepada Jenderal pemberontak Libya Khalifa Haftar meningkatkan serangan terhadap milisi Islam untuk merebut kembali kota strategis.

"Sedikitnya 12 orang tewas dan 10 lainnya luka-luka sejak Rabu pagi dalam bentrokan", kata seorang sumber di rumah sakit, yang meminta anonimitas, mengatakan kepada AFP.

Pasukan Haftar dikabarkan memasuki Benghazi dari front timur dan selatan dan mengambil alih sebuah kamp militer utama dari kelompok militan Ansar al-Shariah, koresponden di Libya mengatakan.

Sementara itu, presiden Mesir membantah laporan bahwa angkatan udara negara itu mengambil bagian dalam serangan udara terhadap posisi-posisi militan di Libya.

Kepala AU Libya Saqr al-Jaroushi juga membantah laporan itu dengan mengatakan, "Mesir dan kepemimpinannya menghormati wilayah udara Libya dan perbatasannya dan tidak pernah melanggar itu".

Haftar telah mengumumkan ia siap untuk "membebaskan" kota timur flashpoint, yang telah dikepung oleh milisi Islam yang dikenal salah satunya dengan nama "17 Feb Brigade Martir".

Dalam pidato yang disiarkan Selasa malam, Haftar memperingatkan, "Masa dan hari yang akan datang akan sulit".

Dia berkata, "Aku membawa Anda hari ini (pesan) dari orang-orang Operasi Dignity mengatakan bahwa mereka siap untuk memenuhi tujuan berikutnya, yaitu untuk membebaskan kota Benghazi".

Seorang juru bicara Haftar sebelumnya meminta orang-orang muda di Benghazi untuk mengamankan lingkungan mereka dan untuk mencegah pejuang Islam, mengatakan pasukan mantan jenderal akan memasuki kota itu pada hari Rabu.

Perdana Menteri Abdullah al-Thinni dan juru bicara Haftar Mohamed El Hejazi mengatakan tentara telah menyita kamp milik "Majlis al-Shura" kekuatan Brigade 17, sebuah kelompok payung milisi Islamis.

"Pasukan Majlis al-Syura melarikan diri dari konfrontasi militer", kata Thinni saluran Sky News Arabia TV yang berbasis di UEA. "Benghazi sekarang daerah yang aman".

Namun tidak mungkin untuk memverifikasi pernyataan ini dengan segera tetapi seorang wartawan Reuters mendengar tembakan di daerah kamp, menunjukkan bahwa pertempuran belum berakhir.

Pejuang dari satu kelompok Islam, Ansar al-Sharia, menyerang kamp sebuah batalion tank tentara, salah satu basis terakhir yang masih dikuasai oleh pasukan pemerintah sejak militan menghalau unit pasukan khusus dari Benghazi bulan yang lalu.

Pesawat tempur milik pasukan sekutu Haftar bisa terdengar membom posisi Islam yang dicurigai, kata warga. Pada hari Selasa, Haftar telah berjanji untuk "membebaskan" Benghazi.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top